Dibanding kontributor/author duniasantri yang lain, saya mungkin masih tergolong warga baru. Saya bergabung menjadi warga duniasantri pada April 2022. Awal kenal web duniasantri.co bermula ketika dikasih tahu teman saya yang kebetulan pada waktu itu tulisannya baru saja terbit. Dengan hasil riset mini, saya akhirnya menyimpulkan bahwa platform ini (duniasantri.co) cocok bagi saya untuk mengembangkan tulisan.
Saya melihat duniasantri.co itu seperti sebuah mutiara di antara himpunan pasir pantai. Menjadi secercah cahaya yang keluar dari goa (baca: gelap gulita). Dengan mengusung konsep citizen journalism bagi komunitas santri, hal ini tentu sebagai angin segar bagi para santri. Akhirnya para santri mendapat tempat untuk mengembangkan bakat, minat serta gagasan pemikirannya. Karena tidak dapat disangkal, biasanya yang mendapat wadah untuk menyalurkan ide dan gagasan adalah orang-orang akademisi, kaum terdidik yang dilegalisasi negara.
Di web duniasantri.co sendiri terdapat berbagai macam rubrikasi; ada Teras, Opini, Santri Way, Sosok, Pondok, Cerpen, Puisi, Humor, Pustaka, Bintang, dan English Section. Saya menyebutnya ini merupakan menu “paket komplit” seperti di restoran-restoran. Semua opsi dapat dicoba sesuai selera dari author. Melalui tulisan yang dibuat, santri dapat menampakkan eksistensinya yang selama ini dianggap oleh sebagian orang sebagai kaum terbelakang karena tidak melek teknologi.
Pondok-pondok yang tadinya berada di pelosok Nusantara yang belum terjamah pun, melalui tulisan pada rubrik Pondok, akhirnya dapat dikenali oleh para pembaca. Kemudian melatih pemikiran kritis, analitis para santri pada rubrik Opini. Dan ketika memiliki pengalaman lucu dapat ditulis dengan gaya bahasa kekinian kemudian di submit pada rubrik Humor.
Jangan salah, rubrik Humor secara psikologis akan berdampak positif bagi para pembaca. Bagi pembaca yang sedang penat bekerja kemudian dialihkan dengan membaca rubrik Humor pada akhirnya tingkat kepenatannya akan berkurang, serta bisa jadi mengembalikan energi untuk bekerja.
Selanjutnya ada kolom Bintang, yang fungsinya untuk menarasikan prestasi-prestasi kaum santri. Contohnya, ada santri yang diterima kampus luar negeri, juara kaligrafi se-Asia Tenggara, lomba esai se-Asia Tenggara, juara olimpiade internasional, dan lain-lain. Ini bisa menepis tuduhan dan streteotype dari sebagain orang yang menganggap remeh para santri yang dianggap tidak mampu bersaing dengan orang non-pesantren.