Mufasir Kontemporer Nusantara (1): M Quraish Shihab

201 views

Dengan kemampuan intelektualnya yang luar biasa dan karya-karyanya di bidang Al-Qur’an dan tafsir, Prof M Quraish Shihab dikenal sebagai cendikiawan Islam Nusantara yang sangat dihargai dan dihormati.

Meskipun bukan satu-satunya pakar Al-Quran, tetapi kemampuannya menerjemahkan dan menyampaikan pesan-pesan Al-Quran dalam ranah kontemporer atau modern membuatnya lebih dikenal. Tak hanya itu, ia juga dikenal sebagai ulama dengan sikap sangat tawaḍu’, pasalnya ia tidak ingin dirinya disebut habib meskipun nasabnya tersambung sampai kepada Rasulullah Ṣalla Allāh ‘Alaihy wa Sallam.

Advertisements

Muhammad Quraish Shihab lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada 16 Februari 1944 M. Quraish Shihab merupakan putra keempat dari 12 bersaudara. Ibunya, Asma Aburisy dan ayahnya, Abdurrahman Shihab yang merupakan keturunan keluarga Arab Hadhrami golongan Alawiyyin dengan marga al-Shihabuddin.

Sejak kecil, Quraish Shihab sudah dididik dan ditanamkan kecintaan terhadap Al-Qur’an oleh orang tuanya. Ia juga terpengaruh oleh ayahnya yang merupakan Guru Besar Ilmu Tafsir di IAIN Alauddin Makasar untuk mendalami Ilmu Tafsir semasa hidupnya.

Quraish Shihab berangkat ke Kairo, Mesir pada 1958 M dengan bantuan beasiswa Pemerintah Sulawesi Selatan. Ia mengenyam pendidikan di Mesir dari kelas II Tsanawiyah setelah sebelumnya belajar di Pondok Pesantren Darul Hadits Al-Faqihiyyah Malang.

Pada 1967 M, Quraish Shihab berhasil meraih gelar Lc (Licence/ setara dengan S-1) pada Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Hadits di Universitas Al-Azhar. Pada fakultas yang sama, ia melanjutkan pendidikannya dan meraih gelar MA untuk spesialisasi bidang Tafsir Al-Qur’an dengan tesis yang berjudul Al-I’jaz Al-Tasyri’iy li Al-Qur an Al-Karim.

Sepulang dari Mesir pada 1980 M, Quraish Shihab dipercaya untuk menjabat Wakil Rektor bidang Akademis dan Kemahasiswaan di IAIN Alaudin Makasar. Namun tak lama kemudian, ia berangkat lagi ke Mesir untuk melanjutkan program doktoral di kampus yang sama, Universitas Al-Azhar.

Quraish Shihab menyelesaikan program doktoral selama dua tahun dengan disertasi berjudul Naẓm Al-Durār li Al-Biqā’iy, Tahqīq wa Dirāsāh dan yudisium yang sangat bagus yakni summa cum laude disertai penghargaan tingkat I (Mumtāz ma’a martabati al-syarraf al-‘ūlā). Selain itu, Quraish Shihab tercatat sebagai orang pertama di Asia Tenggara yang meraih gelar doktor dalam bidang ilmu-ilmu Al-Qur’an di Universitas Al-Azhar.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan