Olimpiade Santri Nusantara (OSN) 2024 yang berlangsung di Pondok Pesantren Al Falah Ploso Mojo, Kediri, Jawa Timur telah resmi berakhir. Penutupan yang dilangsungkan pada Kamis malam hingga Jumat dini hari, 12–13 Desember 2024, menjadi momen puncak dari rangkaian kompetisi yang mengedepankan semangat, kreativitas, dan kolaborasi antar-santri dari berbagai penjuru Nusantara.
Dengan tema besar Melestarikan Ngaji, Meneguhkan Khidmah Al Falah untuk Bangsa, OSN 2024 sukses menjadi ajang yang memadukan intelektual, spiritual, dan nilai-nilai kebersamaan. Kegiatan yang diikuti lebih dari 3.200 peserta dari berbagai pondok pesantren di Indonesia ini tidak hanya menjadi tempat berkompetisi, tetapi juga wadah mempererat ukhuwah Islamiyah antar-pesantren.
Penutupan Nuansa Islami
Upacara penutupan yang dimulai pukul 19.30 WIB di panggung utama diawali dengan penampilan Tim Banjari PP Al Falah, yang membawakan lantunan Islami penuh makna. Suasana semakin khidmat ketika Ustaz Abdulloh Faqih membacakan ayat suci Al-Qur’an, membuka malam dengan suasana spiritual yang mendalam.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pemutaran video perjalanan OSN 2024. Video tersebut menampilkan momen-momen berharga dari berbagai cabang lomba, menggambarkan perjuangan, dedikasi, dan semangat para peserta selama kompetisi berlangsung. Tayangan ini menjadi pengingat akan pentingnya kerja keras dan kolaborasi dalam mencapai keberhasilan.
Pesan Para Pemimpin
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pesantren Kementerian Agama Republik Indonesia, Basnang Said yang hadir mewakili Menteri Agama, menyampaikan apresiasi terhadap kontribusi pesantren dalam pembangunan bangsa.
“Indonesia bukan negara Islam, tetapi memiliki umat Islam terbesar di dunia, begitu juga pondok pesantrennya. Santri telah memiliki soft skill luar biasa yang harus terus diasah. Pemerintah mendukung pengembangan ini dengan membangun ribuan Balai Latihan Kerja (BLK) untuk membantu santri ketika terjun ke masyarakat,” ujar Basnang.
Ia juga menyinggung kebijakan pemerintah, termasuk UU Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, yang memberikan landasan hukum bagi keberadaan pesantren. Selain itu, peringatan Hari Santri Nasional yang berakar pada fatwa Resolusi Jihad Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari dinilai sebagai pengingat akan kontribusi besar santri dalam sejarah perjuangan bangsa.