Etika Komunikasi dalam Al-Quran

75 views

Manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan antara yang satu dengan lainya. Sudah menjadi fitrah, Allah menciptakan manusia berbeda-beda agar saling mengenal satu sama lain. Karena itu, derajat manusia sama di sisi Allah. Yang membedakan hanya tingkat ketakwaan. Jika manusia melakukan kesalahan, maka sepantasnya untuk mendapat hukuman. Dan sebaliknya, memperoleh ganjaran bila melakukan kebaikan.

Dalam Al-Quran telah digariskan adanya nilai-nilai positif yang harus dilakukan, dan negatif yang semestinya dihindarkan. Termasuk dalam berkomunikasi. Dalam hal ini, etika sangat penting guna menghasilkan hubungan timbal balik antara dalam komunikasi antarsesama.

Advertisements

Dengan etika, hubungan akan terjalin harmonis. Misalnya, jika muncul sikap saling menghargai dan saling memahami karakteristik seseorang, maka komunikasi akan terbangun dengan baik, terjalin dengan harmonis.

Dalam hal ini, Al-Qur’an telah memberikan pedoman yang diharapkan bisa menjadi panduan beretika dalam berkomunikasi. Islam selalu mengajarkan untuk berkomunikasi secara beradab, penuh penghormatan terhadap orang lain.

Etika komunikasi dalam Islam harus didasarkan pada prinsip-prinsip yang bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah. Kita harus menjadikan keduanya fondasi dasar untuk bertindak, berpikir, dan berbicara dalam kehidupan sehari-hari.

Allah berfirman dalam Q.S. An-Nisa:148-149 yaitu:

ايُحِبُّ اللَّهُ الْجَهْرَ بِالسُّوءِ مِنَ الْقَوْلِ إِلَّا مَنْ ظُلِمَ وَكَانَ اللَّهُ سَمِيعًا عَلِيمًا,إِنْ تُبْدُوا خَيْرًا أَوْ تُخْفُوهُ أَوْ تَعْفُوا عَنْ سُوءٍ فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا قَدِيرًا

Artinya: “Allah tidak menyukai perkataan buruk, (yang diucapkan) secara terus terang kecuali oleh orang yang dizalimi. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. Jika kamu menyatakan sesuatu kebajikan, menyembunyikannya, atau memaafkan suatu kesalahan (orang lain), maka sungguh, Allah Maha Pemaaf lagi Mahakuasa.”

Terdapat enam pola etika dalam Al-Quran yang dapat dijadikan pedoman dalam berkomunikasi. Pertama, qoulan balighan (berkomunikasi secara efektif). Perkataan ini, Allah memerintahkan untuk berbicara secara efektif dan melarang untuk berbicara yang bertele-tele. Perkataan yang efektif adalah perkataan yang disampaikan selalu membekas pada seseorang dan pesan yang disampaikan tepat sasaran.

Kedua, qoulan maisuran (perkataan yang logis, mudah dipahami dan dimengerti). Dalam berkomunikasi, Islam bertujuan untuk mendekatkan Tuhan dengan hamba-Nya. Penolakan permintaan tidak boleh dengan menyinggung perasaan orang lain.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan