Saya penyuka laut. Suka aroma khasnya yang diterpa angin ke tepian. Suka luasnya. Suka dalamnya. Suka pemandangan di sekitarnya. Suka memandangi layar yang terpancang di pundak perahu. Suka belaian anginnya. Suka berlama-lama menyaksikan burung camar yang terbang saling mengejar di atasnya. Intinya, segala hal yang berkaitan dengan laut, saya suka.
Laut telah banyak mengajarkan saya tentang segala hal. Dari biduk yang tabah, sauh yang tegar, senja yang istikamah, ombak yang tegas, batu karang yang kukuh, air yang tenang, angin yang sejuk, hingga burung camar yang romantis. Singkat kata, dari laut saya dikaruniai kemampuan mengeja ke-Mahakuasaan Tuhan.
Laut itu bernama duniasantri. Ya, saya menyebut duniasantri sebagai laut bukanlah tanpa alasan. Sebagaimana laut yang menampung segala macam benda, dari perahu, rumput, jenis ikan, binatang, sampah, sampai mutiara. Demikian pula duniasantri. Ia berdiri untuk menampung tulisan-tulisan para santri atau pun alumni pesantren, demi menunjukkan ke penduduk dunia bahwa santri juga memiliki panggung dunia yang bernama Dunia Santri.
Di sinilah, lebih dari seribu santri yang tersebar dari belahan Indonesia mengasah bakat menulisnya. Menulis apa saja. Mulai dari Opini, Puisi, Cerpen, Pustaka, Humor, Bintang, hingga yang lain. Opini untuk menuangkan unek-unek dan pemikiran yang terpendam. Puisi untuk menyuarakan isi hati tentang suasana batin dan sekitarnya melalui keindahan diksi. Cerpen untuk mengabadikan momen kisah yang memuat keluhuran budi dan menggali makna hukum kausalitas.
Sementara Pustaka untuk menginformasikan kepada publik tentang kandungan, kelebihan serta kekurangan dari sebuah buku atau kitab. Humor untuk menyeimbangkan hidup, mencairkan suasana dan menertawakan diri sendiri. Bintang untuk memberi tahu publik terkait prestasi dan kejuaraan seputar santri guna menjadi pijakan dalam ber-fastabiqul khairat. Selain itu, di duniasantri juga terdapat rubrik Teras, Sosok, Pondok, Santri Way, dan English Section.
Rubrik Teras sebagai pemberitaan aktivitas santri atau pesantren yang disajikan dalam laporan liputan terkini dan kredibel. Sosok sebagai ulasan perjalanan hidup seorang ulama atau tokoh agama yang menginspirasi untuk diteladani jejak, jihad dan perannya. Pondok sebagai penuturan sejarah, amaliah, serta keunggulan dari sebuah pesantren. Santri Way sebagai pengungkapan kisah nostalgia penuh hikmah untuk menuju hidup yang lebih terarah. Sedangkan English Section terbentang untuk penulis santri yang berbakat dalam berliterasi bahasa Inggris.