Pendidikan di Dunia Metaverse, Kemajuan atau Tipuan?

69 views

Prediksi Metaverse sebagai dunia masa depan semakin nyata. Beberapa instansi tanah air, seperti Bandara Internasional Bali Utara dan Telkom University, mulai merapat ke dunia artifisial ini. Bahkan, Wali Kota Makassar Ramdhan Dani Pomanto bermimpi mewujudkan Makassar menjadi kota metaverse melalui program Makaverse (Makassar Metaverse).

Mulanya, ide futuristik metaverse diinisiasi oleh platform media sosial paling masyhur di jagat Internet, yaitu Facebook. Pada Oktober 2021, CEO Facebook Mark Zuckerberg telah mengganti identitas perusahaannya dengan nama Meta Platform Inc, disingkat Meta.

Advertisements

Memang, berbagai penemuan (invention) dan inovasi (innovation) dalam beberapa dekade terakhir telah mewarnai kehidupan umat manusia dengan segala rupa. Giddens dan Harvey dalam buku Nilai Keindonesiaan (Daoeod Yoesoef dkk: 2017) mengungkapkan, revolusi di bidang teknologi informasi dan telekomunikasi membawa distansiasi ruang waktu (time-space distanciation) sekaligus pemadatan ruang waktu (time-space compression) yang merobohkan batas-batas ruang dan waktu konvensional. Metaverse adalah salah satu manifestasi dari revolusi teknologi tersebut.

Dalam kaitan ini, pengetahuan kita terkait metaverse baru sebatas imajinasi. Nalar kita belum bisa mendeskripsikan wujud metaverse secara utuh. Hal ini lantaran dunia virtual yang menjadi proyek akbar masa depan ini belum nyata di depan mata.

Sesungguhnya, istilah metaverse pertama kali digunakan oleh Neal Stephenson dalam novelnya yang berjudul Snow Crash yang terbit pada 1992. Novel tersebut menjelaskan bahwa manusia dapat hidup di dunia virtual.

Jadi, secara sederhana metaverse bisa didefinisikan sebagai kehidupan dunia virtual yang disajikan dalam bentuk tiga dimensi setelah pengembangan dari Internet yang selama ini hanya menampilkan dua dimensi. Metaverse adalah replika dari kehidupan nyata. Kolaborasi antara teknologi virtual reality dengan augmented reality.

Pendidikan di Metaverse

Di ruang metaverse, avatar yang merupakan jelmaan dari diri kita bebas beraktivitas mulai dari berbelanja, bermain, jalan-jalan, rapat, dan lain-lain. Hanya menunggu waktu segala aspek kehidupan manusia akan beralih ke metaverse, tak terkecuali pendidikan. Lantas, bagaimana konsep pendidikan di metaverse?

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan