“Catatan Dinding”, Geliat Literasi Mahasantri

149 kali dibaca

Di tengah padatnya kegiatan akademik, semangat literasi di kalangan mahasantri Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo, terus menunjukkan tanda-tanda  yang penuh gairah.

Salah satu buktinya adalah terbitnya sebuah buku antologi berjudul “Catatan Dinding.” Buku yang diterbitkan pada bulan Juli lalu ini adalah kumpulan esai yang menggambarkan pergulatan batin dan pemikiran para mahasantri Ma’had Aly Situbondo.

Advertisements

Latar belakang penerbitan buku ini muncul dari kekhawatiran tim redaksi mading Mingguan Gamis. Dalam pengantar di buku ini, mereka menyatakan, “Membiarkan karya tulis berserakan di beberapa lembar edisi mading, bukanlah hal yang baik. Dibutuhkan sebuah wadah untuk menampung dan mengarsipnya menjadi satu. Dan diterbitkan menjadi buku adalah ide yang kami pinang.”

Buku ini, dengan demikian, hadir sebagai upaya untuk mengabadikan dan mendokumentasikan karya-karya mahasantri yang selama ini hanya terbit dalam format mading.

Buku “Catatan Dinding,” dengan 207 halaman, berisi 30 esai pilihan yang dipilih dari total 50 esai yang telah diterbitkan di mading Mingguan Gamis. Buku ini diterbitkan oleh Shafiyah Publisher, sebuah penerbit independen yang berbasis di Banyuwangi.

Lebih dari sekadar kumpulan tulisan, buku ini merupakan simbol dari semangat literasi yang tidak pernah padam di kalangan mahasantri. Meskipun mereka memiliki berbagai kesibukan akademik, gairah untuk menulis dan mengartikulasikan pemikiran mereka tetap menyala.

Keragaman isi buku ini, yang menampilkan berbagai pemikiran dan pandangan mahasantri Ma’had Aly Situbondo, membuatnya menarik untuk dimiliki dan dibaca.

Dalam pengantarnya, KH Nawawi Thabranie menyebutkan, “Buku ini merupakan hasil kreatif mahasantri Ma’had Aly Sukorejo Situbondo (M.1). Hasil kreatif ini merupakan pra-ijtihad untuk melahirkan faqih potensial sesuai informasi teknologi yang semakin kompleks.”

Buku ini dibagi menjadi tiga bagian utama. Bab pertama diisi dengan tulisan tentang refleksi mahasantri terkait kehidupan sehari-harinya di Ma’had Aly. Bagian kedua mencakup isu-isu umum seperti politik dan filsafat, serta bagian terakhir memuat catatan-catatan dari pengajian yang mereka ikuti.

Salah satu esai yang menarik perhatian adalah tulisan dari seorang esais bernama Balim, yang mengisahkan pengalamannya sebagai anggota tim redaksi majalah di Ma’had Aly. Esai berjudul “Majalah Gamis Vs Es Teh” ini mengungkapkan ketidaksesuaian antara harapan dan realitas yang dihadapinya.

Judulnya yang terkesan abstrak dan unik, menggugah pembaca untuk memahami lebih dalam apa yang dimaksud dengan “versus” dalam judul tersebut. Balim berusaha menjelaskan perlawanan yang ia rasakan antara menjual majalah dengan menjual es teh di siang hari yang terik.

Dari judulnya saja daya magisnya luar biasa. Ia merasakan sebuah ketidaksesuaian harapan dengan realita yang ia hadapi. Asumsi saya, sebenarnya judul ini sedikit abstrak dan bias, oleh karena itu dalam tulisannya ia harus mampu mengurai apa makna versus yang ia maksud, perlawanan dalam hal apa dan mengapa.

Setelah membaca esai Balim secara keseluruhan, kita bisa menangkap pesan bahwa menjual es teh di tengah teriknya matahari lebih menjanjikan daripada menjajakan majalah. Ia bahkan sempat berpikir untuk beralih profesi, dari tim redaksi majalah menjadi penjual es teh keliling. Dalam salah satu paragrafnya, Balim menulis:

Selama buku-buku baca masih belum berposisi seperti layaknya es teh, maka sekuat apa pun Anda berusaha untuk “menumbuhkan semangat baca” tidak akan ada gunanya. Karena, membaca masih belum dianggap sebagai kebutuhan yang primer atau setidaknya sekunder layaknya es teh bang haji. Akhirnya, saya berkhayal. Enaknya kita ganti profesi menjadi pegawainya Bang Haji saja, ya? Ungkapnya (halaman 74)

Selain esai Balim, buku ini juga memuat banyak tulisan lain yang sama menariknya untuk dibaca. Setiap halaman dari “Catatan Dinding” memancarkan semangat yang tak pernah surut, sebuah tekad kuat untuk terus belajar dan berbagi pengetahuan, meskipun di tengah berbagai keterbatasan. Inilah semangat literasi yang sejati, yang perlu kita apresiasi dan teladani.

DATA BUKU

Judul Buku: Catatan Dinding
Penulis: Mahasantri Ma’had Aly Situbondo
Tahun Terbit: Cetakan I, Juli 2024
Tebal: 207 halaman; 14 x 20 cm

Multi-Page

Tinggalkan Balasan