Karomah Mbah Kholil (6): Naik Karocok Salat di Makkah

278 views

Suatu ketika, sebagaimana dikisahkan oleh Muhammad Rifa’i di dalam bukunya, KH M Kholil Bangkalan (Biografi Singkat), Mbah Kholil beserta sahabatnya, Kiai Syamsul Arifin (ayahanda dari Kiai As’ad Syamsul Arifin, Situbondo) berbincang-bincang terkait dengan pengembangan pesantren dan Islam secara umum. Tanpa disadari, karena saking asyiknya berdiskusi, tidak matahari sudah hampir terbenam di ufuk barat.

Karena cuaca sangat serah, di pelataran pantai saat itu matahari terlihat dengan jelas. Padahal, mereka berdua belum melaksanakan salat ashar. Jika melakukan saat itu juga, dapat dipastikan tidak cukup waktunya hingga selesai salat.

Advertisements

Maka kemudian Mbah Kholil memerintahkan kepada sahabatnya, Kiai Saymsul Arifin, untuk mencari karocok. Benda ini biasa didapatkan di pinggiran pantai. Karocok adalah pembungkus bunga kelapa dan jika sudah kering akan berbentuk seperti perahu kecil. Bagi anak-anak Madura biasa dibuat sebagai pan-sampanan (mainan seperti sampan, perahu).

“Segera cari karocok, kita salat ashar di Makkah saja,” demikian Mbah Kholil memerintahkan dan langsung dilakukan oleh Kiai Syamsul Arifin meskipun dalam hati bertanya-tanya karena tidak mengerti.

Setelah mendapatkan karocok, kemudian dihadapkan ke arah Makkah, dan kedua ulama besar itu menaikinya. Dalam sekejab, Mbah Kholil dan Kiai Syamsul Arifin telah sampai di Makkah. Sesampainya di sana, kumandang azan ashar baru saja dilantunkan. Dan keduanya pun mengambil ari wudhu dengan tenang, dan menuju shaf pertama untuk melaksanakan salat ashar.

Itulah salah satu bagian dari karomah Mbah Kholil. Karena begitu dekat dengan Allah swt, apa pun yang diinginkannya pasti terpenuhi. Termasuk melaksanakan salat di Makkah yang dapat dijalani dalam waktu sekejab. Menurut logika ilmiah hal ini tidak mungkin terjadi. Namun bagi seseorang tertentu, seperti Mbah Kholil yang sudah mencapai maqam khusus, melakukan perjalanan yang sangat jauh pun dapat ditempuh dalam waktu sekejab.

Hal ini mengajarkan kepada kita agar senantiasa berusaha mendekatkan diri kepada Allah swt. Karena dengan demikian (taqarrub), Allah swt akan mengabulkan segala keinginan kita dalam waktu yang tidak disangka-sangka. Wallahu A’lam! 

Multi-Page

Tinggalkan Balasan