Kiai Hasyim Zaini, Sosok Ulama Rendah Hati

33 views

KH Moh Hasyim Zaini, Pengasuh II Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, dikenal sebagai ulama yang rendah hati dan sangat tawadhu kepada guru.

Kiai Hasyim merupakan keturunan pertama dari KH Zaini Mun’im dan Nyai Hj Nafi’ah. Kiai Hasyim mendapat pendidikan pertamanya langsung dari kedua orang tuanya, ayahanda dan ibundanya. Sejak kecil Kiai Hasyim dikenal dengan sifat rendah hati dan kepatuhannya terhadap orang tuanya.

Advertisements

Saat sudah menjadi santri, memiliki pengetahuan dengan intelektualitasnya sudah sangat menonjol, ia tetap tekun dan ulet di dalam mengaji kitab.

Catatan pinggir kitab Kiai Hasyim penuh dengan penjelasan dan kutipan-kutipan dari gurunya saat mengaji. Kiai Hasyim menuturkan keterangan di Kitab Ta’lim al-Muta’allim, maa kutiba qarra wa maa hufidza farra (bahwa sesuatu yang ditulis itu akan kekal dan sesuatu yang dihafalkan akan hilang lekang dimakan zaman). Catatan tersebut akan membantu untuk mempermudah dalam me-muthalaah kitab di kemudian hari.

Pada usia dewasa, Kiai Hasyim menimba ilmu di Pondok Pesantren Peterongan Jombang yang diasuh oleh KH Musta’in Ramli.

KH Faqih Zawawi menceritakan bahwa Kiai Zaini memang mempunyai hubungan dekat dengan Kiai Musta’in. Dulu Kiai Zaini juga mempunyai tujuan masuk ke Partai Golkar guna membantu Kiai Musta’in Ramli dalam mendampingi Presiden Soeharto. Kiai Zaini mempunyai pandangan bahwa di sekitar Presiden Soeharto ketika itu tidak ada yang berlatar belakang kiai. Akibatnya, kebijakan-kebijakan yang dihasilkan kurang sesuai dengan keinginan para kiai (bukan kebijakan yang bertentangan dengan agama). Walaupun, pada akhirnya Kiai Zaini mengurungkan niatnya setelah melakukan istikharah dan tetap berada di Nahdlatul Ulama.

Setelah selesai menempuh pendidikan di Peterongan, Kiai Hasyim kembali ke Nurul Jadid untuk membantu ayahnya dalam mengurus santri. Di samping kesibukannya mengurus pesantren, Kiai Hasyim melanjutkan pendidikannya di Akademi Dakwah dan Pendidikan Nahdlatul Ulama (ADIPNU) dan menyandang gelar BA (Bachelor of Art). Pada saat itu yang menjadi rektor ADIPNU adalah Kiai Zaini, Ayahanda Kiai Hasyim.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan