Kiai Sahal dan Pembaruan Manajemen Pesantren

134 kali dibaca

KH Muhammad Ahmad Sahal Mahfudz, atau lebih dikenal sebagai Kiai Sahal Mahfudz, merupakan sosok ulama terkemuka yang memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan dan modernisasi pesantren di Indonesia. Sebagai pemimpin Pondok Pesantren Maslakul Huda di Kajen, Pati, Jawa Tengah, Kiai Sahal telah mengembangkan konsep pengelolaan pesantren yang progresif namun tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Islam tradisional.

Artikel ini akan membahas pandangan dan pendekatan Kiai Sahal Mahfudz dalam pengelolaan manajemen pesantren. Pandangan dan pendekatan Kiai Sahal tersebut didasarkan pada beberapa terbitan, di antaranya Berguru kepada Kiai Sahal, Pesantren Mencari Makna, Kiai Sahal sebuah Biografi, dan Menuju Masa Depan Pendidikan Islam Indonesia.

Advertisements

Gagasan pembaruan manajemen pondok pesantren yang diusung Kiai Sahal telah dipraktikkan di Perguruan Islam Mathaliul Falah dan Pesantren Maslakul Huda Kajen, Pati, Jawa Tengah.

Integrasi Disiplin Ilmu

Kiai Sahal Mahfudz menekankan pentingnya integrasi antara ilmu agama dan ilmu umum dalam kurikulum pesantren. Beliau berpendapat bahwa santri tidak hanya perlu menguasai ilmu-ilmu agama, tetapi juga harus memiliki pemahaman yang baik tentang ilmu-ilmu umum dan keterampilan praktis.

Pendekatan ini bertujuan untuk menghasilkan lulusan pesantren yang tidak hanya ahli dalam bidang agama, tetapi juga mampu berkontribusi secara aktif dalam pembangunan masyarakat.

Dalam implementasinya, Kiai Sahal mendorong pesantren untuk mengadopsi sistem pendidikan yang memadukan kurikulum tradisional pesantren dengan kurikulum pendidikan formal. Hal ini termasuk pendirian sekolah atau madrasah di lingkungan pesantren yang mengajarkan mata pelajaran umum seperti matematika, sains, dan bahasa asing, di samping pengajian kitab kuning.

Pengembangan Ekonomi Pesantren

Salah satu inovasi penting yang diperkenalkan oleh Kiai Sahal adalah konsep pengembangan ekonomi pesantren. Beliau melihat bahwa pesantren tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan agama, tetapi juga harus berperan sebagai pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat. Kiai Sahal mendorong pesantren untuk mengembangkan unit-unit usaha yang dapat mendukung kemandirian finansial pesantren sekaligus memberikan pelatihan kewirausahaan kepada para santri.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan