Lenyepaneun, Tafsir Bahasa Sunda ME Hasim

69 views

Kitab tafsir Nsantara adalah khazanah keilmuan yang harus senantiasa terpelihara. Di Indonesia sudah banyak produk-produk tafsir yang ditulis menggunakan Bahasa Indonesia bahkan bahasa daerah.

Banyaknya tafsir Al-Qur’an dalam Bahasa Indonesia dan bahasa daerah merupakan warisan dan bahan untuk pembuktian bahwa tafsir Nusantara juga bisa eksis di khazanah keilmuan Islam.

Advertisements

Jika Tafsir al-Misbah adalah tafsir Nusantara yang elok dalam Bahasa Indonesia dan Tafsir al-Iklil dalam Bahasa Jawa, maka di tatar Sunda unda ada kitab tafsir Ayat Suci Lenyepaneun yang tidak kalah eksis dan fenomenal. Ia karya Mohammad Emon Hasim.

Biografi Moh E Hasim

Mohammad Emon Hasim atau yang lebih dikenal dengan Moh E Hasim lahir pada 15 Agustus 1916 di Kampung Bangbayung Kidul, Desa Cieurih, Kecamatan Cipaku, Ciamis, Jawa Barat. Hasim merupakan seorang guru dan penulis tafsir yang dikenal sebagai sosok yang baik, dermawan, dan berpengetahuan luas.

Ia memulai pendidikan formal dengan mengikuti sekolah desa selama tiga tahun, Schakelschool Muhammadiyah, HIS yang kemudian dilanjutkan ke Mulo. Selama sekolah, ia mempelajari banyak bahasa seperti Belanda, Inggris, dan Arab lewat buku-buku dan pertemanan.

Karena kepandaiannya dalam bahsa Inggris, Hasim pernah mengajar bahasa Inggris di SMP, SMA, IKIP Bandung, dan SAKTA yang diselenggarakan oleh Dawatan Kerta Api (PT KAI sekarang). Selain itu, ia juga mengajar kursus Bahasa Inggris bagi pelajar-pelajar yang akan menempuh ujian di sekolah Pitman Collage, London. Dia juga menulis buku pelajaran Bahasa Inggris Tingkat Dasar, Menengah, dan Lanjutan. Serta menjabat ketua Ranting Muhammadiyah Cicendo.

Setelah pensiun, ia kemudian kembali mempelajari agama dan Bahasa Arab dan menulis berbagai buku seperti Grammer dan Exercise Elementary Grande, Hadis Penting Papadang Ati, Khutbah Shalat Juma’ah, dan masih banyak lagi lainnya termasuk tafsir Ayat Suci Lenyepaneun.

Moh E Hasim meninggal dunia pada usia 93 tahun di Rumah Sakit Hasan Sadikin pada hari Minggu, 9 Mei 2009. Ia kemudian dimakamkan di Pemakaman Sirnaraga, Bandung Jawa Barat.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan