Membaca Gagasan Profesor Aksin Wijaya seputar Otonomisasi Islam Nusantara

457 kali dibaca

Profesor Aksin Wijaya memandang Islam harusnya menjadi agama yang otonom. Namun, bagaimana kalau Islam malah terbelenggu oleh Islam?

Otonomisasi Islam adalah satu gagasan yang diajukan oleh Profesor Aksin Wijaya, seorang intelektual Muslim yang merupakan akademisi dari IAIN Ponorogo. Pemikiran yang menjadi salah satu gagasan dalam diskursus Islam Nusantara ini, dia kenalkan dalam bukunya yang berjudul Menusantarakan Islam (Menelusuri Jejak Pergumulan Islam yang Tak Kunjung Usai di Nusantara).

Advertisements

Namun sebelum membicarakan otonomisasi Islam lebih jauh, kita mulai dulu dengan pembahasan soal Islam ideal dan Islam historis. Sebab, gagasan Islam Nusantara Profesor Aksin dimulainya dengan membedakan antara konteks Islam secara ideal dan Islam secara historis.

Antara Islam Ideal dan Islam Historis

Pemahaman Profesor Aksin Wijaya terkait term Islam ideal dan Islam historis, dapat kita lacak dalam karya-karyanya. Seperti penjelasan Profesor Aksin dalam bukunya yang berjudul Satu Islam, Ragam Epistemologi. Menurutnya, “Islam ideal bersifat abstrak, autentik, universal, tidak terikat oleh ruang dan waktu, dan hanya berada di haribaan Tuhan dan Nabi Muhammad Saw, sedangkan Islam historis bersifat realistis, relatif, partikular, terikat oleh ruang dan waktu, dan berada di haribaan manusia.”

Jadi, Islam ideal adalah Islam sebagai agama itu sendiri yang datang dari Allah SWT melalui Nabi Muhammad SAW. Dalam konteks agama ini, Islam hanya satu, tidak ada Islam yang lain. Ketika Islam masuk dalam ruang dan waktu kehidupan manusia, maksudnya diamalkan oleh umat Muslim, maka ia mengalami proses sejarah yang membuat tafsiran beragama Islam menjadi beragam. Inilah yang dimaksud Islam historis. Pada tataran Islam historis ini terdapat keragaman dalam berislam di kalangan umat Muslim, baik yang ada di Arab, Maroko, Libia, dan lainnya, termasuk di Nusantara.

Berdasarkan pandangan Profesor Aksin ini, Islam Nusantara adalah kekhasan Islam yang muncul dari historiositas pergumulan Islam di Nusantara. Sebagaimana juga ada kekhasan Islam yang muncul dari historiositas pergumulan Islam di Arab (yang Profesor Aksin sebut sebagai Islam Arab). Jadi, Islam Nusantara bukan suatu agama Islam baru yang lain, sebab Islam secara agama hanya satu, namun secara ekspresi beragama Islam itu beragam.

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan