Saat ini kita sudah memasuki kehidupan baru. Apa-apa yang sebelumnya tidak ada, kini semuanya menjadi serba ada, serba mudah didapat. Seolah-olah, kehidupan baru ini sengaja bertugas menyiapkan seluruh keperluan para tamunya.
Perubahan yang diberikan di era ini sesungguhnya bertujuan untuk memberikan kemudahan kepada setiap kelompok masyarakat melalui media internet. Dengan sekali klik, masyarakat medsos bisa memanfaatkannya untuk menjalankan aktivitas dengan mudah. Yang semula memerlukan durasi waktu relatif lama, kini aktivitas tersebut bisa dilakukan dalam hitungan detik saja. Plus, hampir semua aktivitas sudah bisa dilakukan di mana saja dan kapa saja. Kehidupan baru yang dimaksudkan di sini ialah kehidupan di era informasi.
Bila diperhatikan secara saksama, era informasi ialah era yang sangat baik. Era ini sangat cocok bagi kaum milenial yang mempunyai karakteristik melek teknologi, haus akan informasi, dan gerak cepat dalam mengambil keputusan. Jika demikian, maka kehadiran internet merupakan sesuatu yang penting dan baik, serta cocok bagi mereka yang mempunyai karakteristik pemimpin yang melek teknologi informasi, lincah, dan haus akan informasi.
Namun demikian, di balik kelebihan modernisasi ini, perubahan ini tentunya mempunyai kelemahan. Banyak masyarakat kurang berhati-hati pada saat menggunakan media sosial (medsos). Hal ini sangat berbahaya sekali.
Penggunaan medsos yang kurang hati-hati akan berdampak pada hilangnya kesalingpercayaan masyarakat satu dengan yang lain. Masyarakat medsos akan rentan saling curiga.
Mengapa? Sebab mereka seringkali disuguhkan informasi-informasi yang di dalamnya berisikan informasi yang dicampur aduk dengan racun-racun kebencian. Masyarakat medsos yang minim literasi akan mudah menggorengnya, seraya menyebarluaskannya kepada yang lainnya.
Dari fenomena seperti ini, mulai banyak masyarakat medsos yang terjebak pada fanatisme komunitas informasi. Meskipun informasi tersebut merupakan sesuatu yang abstrak yang kebenarannya masih belum jelas.
Memperkuat Pilar Islam
Setelah mengetahui manfaat dan mafsadat dari modernisasi, seharusnya yang mesti diperkuat oleh masyarakat ialah fondasi keislamanya, yakni akidah, syariat, dan akhlak. Akidah termasuk cabang dari agama di dalam memahami iman; syariat termasuk cabang agama di dalam memahami Islam; dan, akhlak merupakan cabang agama di dalam memahami pilar ihsan. Ketiga-tiganya ini menjadi pilar utama di dalam agama.
Ketiga pilar utama ini berpilin kelindan menjadi satu kesatuan dan tidak boleh dipisahkan. Meninggalkannya akan menyebabkan pada kehancurannya. Kehadiran syariat dalam kehidupan adalah untuk memberikan seperangkat aturan yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, hubungan manusia dengan sesamanya, dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
Akidah adalah sistem keyakinan yang dimanifestasikan melalui wujud ibadah sebagai penghambaan diri kepada Allah. Sementara, akhlak ialah perilaku yang tampak dalam kehidupan sehari-hari setiap individu yang telah menjalankan syariat Islam berdasarkan akidah. Keterkaitan antara ibadah, syariat, dan akhlak ialah bahwa akidah merupakan sistem keyakinan yang mendorong dilaksanakannya aturan-aturan syariat yang tergambar dalam perilaku kehidupan sehari-hari yang disebut dengan akhlak (Dinda: 2023).
Banyak kasus kekerasan, mulai dari kekerasan dalam rumah tangga, sosial-masyarakat, bahkan intra atau antarumat agama karena meninggalkan sebagian atau secara keseluruhan dari ketiga-tiganya. Kekerasan yang terjadi akibat mengkonsumsi informasi kebencian yang disebarluaskan melalui medsos oleh oknum-oknum tertentu yang tidak senang dengan negara yang demokratis menjadi bukti nyata dari meninggalkan pilar utama ini.
Sebagai muslim yang baik, sepatutnya kita menyadari bahwa perbuatan seperti itu sangatlah tidak pantas dilakukan oleh yang mengaku dirinya sebagai hamba yang berserah diri kepada Allah (muslim). Ketika umat muslim mengaku beriman, tetapi di dalam hatinya masih tersimpan rasa dengki dan iri hati terhadap siapapun, jangan-jangan keimanan mereka adalah keimanan yang palsu (false). Sebab, orang beriman ialah mereka yang suka membangun persamaan tanpa memasang sekat-sekat yang dapat memisahkan satu sama lain.
Berbasis Penelitian
Penelitian merupakan bagian dari upaya pengembangan ilmu pengetahuan (Abuddin Nata: 2018). Umat Islam perlu mengembangkan tradisi penelitian. Sebab, tradisi penelitian bertujuan untuk menumbuhkan sikap kehati-hatian dalam memformulasikan sebuah kebijakan yang tepat sasaran dan menguntungkan semua pihak.
Bila kebijakan yang diambil tidak didasarkan pada pengembangan ilmu pengetahuan yang baik dan benar, yakni hanya didasarkan pada dugaan atau asumsi belaka, atau hanya ikut-ikutan orang lain, tanpa mengetahui informasi yang sebenarnya dalam mengambil suatu kebijakan, maka kebijakannya akan merugikan semua pihak, bukan hanya dirinya, tetapi juga orang lain. Dengan demikian, tradisi penelitian bukan saja penting tapi juga wajib dikembangkan.
Dalam agama Islam, tradisi penelitian ini dikenal dengan klarifikasi (tabayyun). Tabayyun menjadi ciri khas agama Islam. Nabi Muhammad Saw. Namun Muhammad dikenal sebagai sosok yang gemar melakukan klarifikasi setiap memperoleh informasi. Dalam arti, informasi yang diterima tidak lantas dikonsumsi habis-habisan tanpa melakukan klarifikasi untuk mengetahui kebenarannya.
Adapun, langkah yang dilakukan Nabi untuk mengetahui kebenaran ialah melakukan tabayyun, karena dengan budaya tabayyun-lah segala sesuatu menjadi terang-benderang. Sebaliknya, meninggalkannya akan berdampak pada data yang dikonsumsi kurang kredibel. Dari data yang kurang kredibel ini akar persoalan menjadi terpecahkan.
Penutup
Setelah memperhatikan rangkaian penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa saat ini kehidupan kita telah memasuki era yang kita kenal dengan era informasi. Di era ini banyak sekali tantangan yang dihadapi umat.
Oleh karena itu, kita ditekankan agar bisa mengimbangi dengan: pertama, memperkuat pilar utama agama; kedua, mendasarkan informasi yang diterima pada basis penelitian. Kedua poin ini sangatlah penting dihidupkan dalam konteks kehidupan yang berkemajuan seperti saat ini.