Pentingnya Manajemen Waktu di Pondok Pesantren

562 kali dibaca

Masih banyak santri yang belum paham bagaimana cara mengatur waktu yang baik saat berada di pondok pesantren. Padahal, seorang santri harus punya jadwal/kegiatan rutinan untuk bisa mengelola waktu dengan baik. Jika tidak, cita-citanya bisa kandas atau hasil selama menjadi santri tak maksimal.

Pada umumnya, pondok pesantren menerima santri mukim yang murni hanya belajar (ilmu agama) di pesantren maupun santri yang sambil belajar di sekolah umum atau perguruan tinggi umum. Tentu, keduanya memiliki perbedaan.

Advertisements

Bagi santri murni, tentu fokus utamanya adalah belajar dan mendalami ilmu-ilmu agama di pondok pesantren, katakanlah mengkaji kitab kuning. Sementara, santri yang “nyambi” biasanya fokus utamanya adalah menjalankan aktivitas di luar pondok pesantren, seperti bekerja, kuliah, atau sekolah di luar pondok. Karena itu, santri murni mengalokasikan sebagian besar waktunya untuk kegiatan pembelajaran dan aktivitas di pondok pesantren, sedangkan santri nyambi harus bisa membagi waktunya antara kegiatan di pondok pesantren dan di luar pondok.

Manajemen Kegiatan Pondok

Karena perbedaan status tersebut, lazimnya santri murni terlibat secara penuh dalam seluruh kegiatan yang diselenggarakan oleh pondok pesantren. Sementara, santri nyambi terlibat dalam kegiatan pondok pesantren secara terbatas karena harus membagi waktu dengan aktivitas belajar di luar pondok.

Karena itu, santri seyogyanya membuat jadwal kegiatan harian untuk diri sendiri secara teratur, seperti menyusun kegiatan mulai dari bangun tidur hingga tidur. Dengan begitu santri akan memiliki panduan disiplin waktu. Berikut contoh jadwal kegiatan santri selama 24 jam.

WaktuKegiatanKeterangan
03.30-04.15Persiapan Shalat Shubuh
04.15-04.30Pembacaan Istighfar
04.30-05.00Sholat Subuh Berjamaah
05.00-06.30Pengajian Halaqoh
06.30-07.00Sarapan Pagi
07.00-12.15Belajar di Sekolah
12.15-12.30Shalat Dzuhur Berjamaah
12.30-13.00Tadarus
13.00-15.00Makan Siang & Istirahat
15.00-16.00Shalat Ashar Berjamaah
16.00-17.00Pengajian HalaqohKhusus Hari Minggu Tahfidz Qowaid
17.00-17.30Makan Sore
17.30-18.00Mandi & Persiapan Shalat Maghrib
18.00-19.00Shalat Maghrib Berjamaah & Wirid
19.00-20.15Pengajian HalaqohKhusus Malam Jum’at

Pembacaan Rawi & Tahlil

20.15-20.30Shalat Isya Berjamaah
20.30-22.00Muthola’ahKhusus Malam Minggu Muhadhoroh
22.00-04.00Tidur

Dengan memiliki jadwal kegiatan rutin seperti itu, dengan sendirinya santri akan “dituntut” memanfaatkan waktu luang dengan baik. Waktu luang, misalnya, bisa digunakan untuk mencuci pakaian, menyetrika, membereskan kamar, dan kegiatan bermanfaat lainnya.

Wajib dan Tak Wajib

Di lingkungan pondok pesantren biasanya ada kegiatan-kegiatan yang wajib diikuti oleh setiap santri dan yang tak wajib. Namun, bisa jadi antara satu pesantren dengan yang lain berbeda dalam hal mengklasifikasi mana yang wajib yang tak wajib.

Kegiatan wajib, misalnya, mengikuti rangkaian pengajian atau kajian rutin, melaksanakan salat nawafil dan salat wajib secara berjamaah, mengikuti kegiatan rutin seperti muhadhoroh atau lainnya, dan mematuhi tata tertib dan peraturan yang berlaku di pondok pesantren. Sementara itu, kegiatan yang tak wajib, misalnya, mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seperti olah raga, seni, keterampilan, diskusi tambahan di luar kegiatan wajib, kegiatan sosial, dan rekreasi atau liburan yang tidak wajib.

Kegiatan wajib di pondok pesantren umumnya terkait dengan memperdalam agama Islam dan pembentukan karakter religius, sedangkan kegiatan tidak wajib lebih bersifat pengembangan diri dan penunjang pembelajaran di pondok pesantren. Karena itu, seyogyanya santri bisa menghindari kegiatan yang tidak produktif atau membuang waktu seperti bermain dan mengobrol hingga larut malam. Hal itu menyebabkan jadwal kegiatan kita bisa berantakan.

Banyak contoh bagaimana santri belum bisa mengelola waktunya dengan baik, salah satunya tidur saat sedang halaqah. Tentu, ketidakmampuan mengelola waktu selama di pondok akan memiliki banyak dampak negatif.

Pertama, prestasi akademik menurun. Santri yang tidak efektif dalam manajemen waktu cenderung akan mengalami kesulitan untuk menyelesaikan tugas-tugas akademiknya secara tepat waktu. Hal ini bisa mengakibatkan penurunan prestasi akademik. Contohnya, jika seorang santri terlalu banyak menghabiskan waktu untuk kegiatan sosial atau hiburan tanpa memprioritaskan belajar, maka hasil belajarnya akan terganggu.

Kedua, keseimbangan (spiritual) terganggu. Manajemen waktu yang buruk dapat membuat santri kurang fokus pada ibadah dan pembelajaran agama di pondok pesantren. Misalnya, melewatkan salat berjamaah atau kelas-kelas agama karena sibuk dengan aktivitas lain di luar pondok pesantren.

Ketiga, hubungan sosial terganggu. Ketidakmampuan dalam manajemen waktu juga dapat berdampak pada hubungan sosial santri dengan teman-temannya di pondok pesantren. Misalnya, jika seorang santri sering telat atau absen dari kegiatan kelompok, hal itu bisa merusak kerjasama dan solidaritas antar-santri.

Keempat, stres dan kecemasan meningkat: Jika seorangsantri selalu terburu-buru menyelesaikan tugas-tugasnya karena kurang efektif dalam manajemen waktu, hal ini dapat menyebabkan tingkat stres dan kecemasan meningkat secara signifikan.

Kelima, kurang pengembangan diri. Santri yang tidak mampu mengatur waktunya dengan baik mungkin akan melewatkan kesempatan untuk mengembangkan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler atau peluang-peluang lain di pondok pesantren.

Dengan demikian, penting bagi setiap santri di pondok pesantren untuk belajar bagaimana melakukan manajemen waktu yang efektif guna mencapai tujuan pendidikan mereka serta menjaga keseimbangan antara aspek spiritual, akademik, sosial, dan pribadi mereka. Selalu memperbaiki diri, pintar mengelola waktu, dan taat pada guru adalah kunci dari kesuksesan seorang santri.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan