Pesantren Darul Abidin Akhirnya Panen Lele

23 views

Pondok Pesantren Darul Abidin NW Gerisak, Semanggeleng, Kecamatan Sakra Barat, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) akhirnya melakukan panen perdana hasil budi daya lele dengan sistem bioflok, Sabtu (20/2/2021). Dengan usaha baru itu, Pesantren Darul Abidin sedang membangun kemandirian ekonomi pesantren.

Panen perdana budi daya lele dengan sistem bioflok ini dihadiri Wakil Gubernur (Wagub) NTB Siti Rohmi Djalila dan Kepala Dinas Perikanan dan Kelauta NTB Yusron Hadi, dan disaksikan keluarga besar Pondok Pesantren Darul Abidin NW Gerisak.

Advertisements

Menurut pengasuh Pesantren Darul Abidin NW Gerisak TGH Muhammad Al Azhari, lelel bioflok ini dipanen setelah melewati masa proses budi daya selama 2 bulan 20 hari. Pembudidayaannya dilakukan di enam kolam dengan berbagai ukuran.

“Hasil panen ikan lele tidak hanya untuk dikonsumsi kami bersama para santri, tapi juga akan kami jual yang hasilnya digunakan untuk membangun pesantren,” kata TGH Muhammad Al Azhari.

Di Pesantren Darul Abidin, kebanyakan berasal dari keluarga kurang mampu. Hasil dari budi daya lele ini, menurut TGH Muhammad Al Azhari, selain untuk dikonsumsi santri, nantinya juga untuk membiaya kegiatan dan pengembangan pondok.

Menurutnya, membudidayakan lele dengan sistem bioflok memiliki tantangan tersendiri dan tidak mudah. Sebab, bibit lele tergolong cukup sensitis. Pada tahap awal budidaya, misalnya, banyak bibit lele yang mati sampai 500 ekor.

“Tapi kami tidak lantas putus asa karena niat kami memang ingin berhasil di program ini sesuai amanah dari pemberi bantuan. Kuncinya ketekunan, banyak bertanya ke para pembimbing kami dan jangan ragu untuk meminta masukan,” ujar Azhari. Karena itu, pihak pondok juga menyiapkan petugas khusus untuk budi daya lele ini.

Di NTB, Pesantren Darul Abidin merupakan satu dari enam penerima bantuan sarana prasana pengembangan budi daya bioflok lele dari Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Lombok. Kepala BPBL Lombok Mulyanto mengaku senang kalangan pesantren bersedia menerima program budi daya lele bioflok ini. “Semoga bantuan yang diterima bisa terus bisa dikelola dengan baik sehingga dapat membantu ekonomi pesantren,” ujarnya.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan