Meski sudah banyak pondok pesantren yang merumahkan santrinya, namun hal ini tidak berarti para santri berhenti belajar atau mengaji, berhenti terhubung dengan teman-teman santri dan kiainya.
Perkembangan teknologi memungkinkan para santri dan pengurus pondok pesantren untuk tetap dapat melaksanakan kegiatan belajar, bersosialisasi, dan produktif dengan menggunakan aplikasi video conference. Jenis aplikasi ini memungkinkan para penggunanya untuk terhubung satu dengan pengguna lainnya dalam satu ruang maya yang disediakan oleh aplikasi video conference ini.
Meski nama jenis aplikasi adalah video conference, namun tidak serta merta para peserta conference harus menampilkan video atau memiliki kamera di perangkat yang mereka gunakan untuk conference, karena umumnya aplikasi ini menyediakan opsi “audio only”, sehingga para pengguna dapat mengikuti conference cukup dengan suara saja. Lebih hemat paket data.
Berikut beberapa pilihan aplikasi video conference gratisan yang dapat digunakan.
Aplikasi ini sudah pasti sudah terpasang di setiap smartphone para santri dan pengurus Pondok pesantren. Aplikasi yang lebih popular sebagai aplikasi chat, sudah bisa langsung digunakan sebagai pilihan paling praktis untuk melakukan video conference.
Namun, WhatsApp memiliki keterbatasan, yakni hanya bisa digunakan untuk empat pengguna saja. Jadi ini bukanlah aplikasi yang dianjurkan kalau sahabat santri mau conference dengan jumlah peserta lebih dari empat orang.
- Zoom
Aplikasi video conference satu ini bisa digunakan untuk berbagai perangkat digital, desktop, sampai smartphone. Aplikasi Zoom mendukung hasil gambar dan audio yang jernih dengan kualitas High Definition atau HD. Zoom memungkinkan untuk melakukan video call hingga 1.000 peserta dan 49 video di layar. Hebatnya lagi, para santri bisa bisa mengatur jadwal virtual meeting melalui aplikasi ini.
Zoom dapat diakses melalui situs www.zoom.us.
- Google Meet
Di kalangan dunia akademisi dan pondok pesantren, aplikasi ini sudah popular untuk memastikan para anak didiknya hadir di “ruang kelas digital”, dan bisa mengecek kehadiran satu demi satu anak didiknya.
Google Meet terintegrasi dengan G-Suite, yang memungkinkan pengguna untuk dapat bergabung langsung dari kalender atau undangan yang dikirim via email. Selain itu, undangan meeting yang dibuat dari aplikasi ini dapat diakses melalui tautan dan kode rapat yang dikirimkan, serta nomor telepon jika tersedia.
Jika ingin mencoba layanan ini, G Suite menawarkan uji coba gratis selama 14 hari. Tidak ada perangkat lunak yang harus diunduh untuk uji coba 14 hari gratis tersebut.
Google Meet dapat diakses melalui situs meet.Google.com
- Google Duo
Bagi santri dan pengurus pondok pesantren yang sudah sering menggunakan Google Meet untuk berkonferensi, maka Google juga menyediakan aplikasi lainnya yang memudahkan para santri untuk conference dengan jumlah peserta lebih sedikit. Aplikasi ini namanya Google Duo.
Jika dibandingkan dengan Google Meet, aplikasi ini terbilang lebih ringan dalam segi pemakaian memori dan processor di perangkat conference kita. Dengan menggunakan Duo, kita bisa melakukan meeting mencapai 8 orang sekaligus. Aplikasinya yang lebih fleksibel, bisa di-install di smartphone sehingga kita bisa melakukan video conference lebih mudah.
Google duo dapat diakses melalui situs duo.Google.com
- Whereby
Aplikasi ini berbasis web alias hanya berjalan di website. Whereby dulunya dikenal dengan nama Appear.in. Meskipun berganti nama, aplikasi ini masih bisa digunakan sebagaimana fungsi dari aplikasi sebelumnya. Yakni, menyediakan wadah untuk melakukan meeting dalam skala kecil.
Untuk memakai Whereby, kita cukup mengunjungi situs whereby lalu melakukan pendaftaran terlebih dahulu via akun Google. Jika para sahabat santri mau memulai conference, di sana tinggal membuat nama room-nya. Menariknya, room itu bisa dikunci. Jadi, hanya bisa diakses oleh orang-orang yang diundang saja.
Menariknya lagi, di sini ada fitur knock. Fitur ini memungkinkan kita meminta izin masuk ke room conference tersebut. Lucu, kan, berasa di ruangan meeting beneran.
Whereby dapat diakses melalui situs mereka di www.WhereBy.com
- FreeConference
Hampir sama seperti Whereby. FreeConference juga memberikan pilihan bagi santri untuk melakukan video conference. Tapi enaknya di FreeConference, kita tidak perlu daftar. Selain tanpa daftar, di sini kita juga bisa menjadwalkan kapan akan melakukan video conference.
Aplikasi ini juga bisa mengirimkan reminder ke santri-santri yang akan diundang untuk mengikuti jadwal conference. Hebatnya, WebConference memberikan keleluasaan untuk melakukan video conference hingga 1.000 orang sekaligus. FreeConference juga menyediakan pilihan untuk melakukan sambungan kepada mereka yang ada di luar negeri.
Aplikasi ini dapat diakses melalui www.freeconference.com.
- FreeConferenceCall
Situs ini juga web base. Namanya memang mirip yang nomer tiga, tapi aplikasinya berbeda. Salah satu perbedaannya adalah aplikasi ini bisa melakukan video conference hingga 1.000 orang sekaligus. Layanan ini tidak mengenakan biaya pada penggunanya. Jadi cocok banget buat kalangan santri, mahasiswa, atau pelajar.
FreeConferenceCall dapat diakses di situs mereka, www.FreeConferenceCall.com
- Skype
Santri mana yang engga tahu Skype? Bisa dibilang aplikasi ini lah yang pertama kalinya memperkenalkan fitur untuk melakukan video call. Aplikasi ini juga sering menjadi aplikasi yang dianjurkan kantor-kantor kepada karyawannya ketika melakukan Work From Home.
Skype dikenal sangat mudah dipasang di jenis komputer. Tidak hanya itu, aplikasi ini juga sangat ringan sehingga bisa di-install di hampir segala jenis smartphone.
9. FaceTime
Kalau aplikasi yang satu ini mungkin tidak semuanya bisa install. Sebab aplikasi ini hanya tersedia bagi santri yang memiliki iPhone saja. Itu pun baru ada untuk pengguna iOS 12 ke atas.
Aplikasi ini bisa digunakan untuk melakukan video conference sampai 32 santri. Jadi kalau pondok pesantren sudah merumahkan para santrinya, maka bagi santri yang sudah pakai laptop Apple, Ipad, atau pun iPhone, maka bisa dengan cuma-cuma melakukan. Lucunya, aplikasi ini juga memiliki fitur lucu untuk mengubah wajah para pesertanya menjadi emoji berbicara.
Yuk, cobain satu per satu mana yang cocok. Bisa jadi alternatif selain Zoom.
3