Ro’an sebagai Upaya Menanam Kesadaran Ekologis*

176 kali dibaca

Saya mencoba mengingat-ingat apa yang sudah saya lakukan sebagai sebuah upaya aplikatif dalam mencintai lingkungan selama berada di pondok pesantren dahulu. Mencoba untuk tidak muluk-muluk dalam berpikir dan akhirnya menemukan satu kata ro’an dalam otak saya. Istilah ro’an memiliki arti gotong royong membersihkan lingkungan di pesantren. Kata-kata ini tentu tidak asing lagi. Sebab, semua santri pernah melakukannya, entah karena hukuman atau memang karena waktu giliran.

Ketika sudah tidak lagi di pesantren, saya kembali berpikir tentang apa yang sudah saya lakukan selama ini dalam upaya mencintai lingkungan. Beberapa bulan lalu saya menemukan jawabannya, sekaligus menandai kesadaran saya akan pentingnya menjaga Bumi dan berpikir tentang kehidupan berkelanjutan. Beberapa kegiatan kecil coba saya lakukan, seperti menanam, memanfaatkan bahan dari alam, mengolah sampah menjadi kompos, dan beberapa lainnya yang masih dalam lingkup menjaga kelestarian lingkungan.

Advertisements

Kegiatan ini memang bersifat pribadi, akan tetapi dari sini saya belajar banyak hal. Meski bukan petani yang dapat mengenyangkan perut banyak orang atau nelayan yang memenuhi gizi tiap piring makanan, setidaknya saya belajar sebuah kemandirian, kesabaran, kesahajaan, dan kesadaran pentingnya menjaga lingkungan. Ajaran yang juga dahulu saya dapatkan ketika hidup di pesantren dan sekarang menjadi bagian dalam hidup saya dalam memahami sebuah ekologi.

Kemandirian yang saya maksud adalah bagaimana saya belajar melakukan hal sebagaimana yang dilakukan oleh para penyedia bahan pangan meskipun tentu tidak sama persis. Dari kemandirian pangan, saya belajar arti kesabaran menunggu dan konsistensi menjaga serta merawat agar sebuah tanaman bisa tumbuh subur dan akhirnya bisa diambil manfaatnya. Belajar sahaja dari menyediakan pupuk berbahan hal-hal sederhana yang ada di sekitar kita, seperti memanfaatkan dedaunan kering dan kotoran hewan yang diolah menjadi satu, menjadi rabuk. Menanam pada akhirnya membawa saya pada kesadaran menjaga hal-hal sederhana di lingkungan saya agar bisa dimanfaatkan dengan baik.

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan