Santri Berbisnis, Kenapa Tidak…

306 kali dibaca

Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang di dalamnya terdapat pendidikan formal maupun informal. Siswa yang menetap di pondok pesantren disebut sebagai santri. Sebagai seorang santri, lazimnya mereka hidup jauh dari keluarga, namun mempunyai tekad dan keberanian yang kuat. Karena itu, santri juga dikenal sebagai pribadi yang mandiri karena mengerjakan semua tugas dan masalah secara sendiri.

Seorang santri biasa memiliki minat dan bakat serta keterampilan yang ia kuasai. Salah satunya, misalnya, keterampilan dalam berbisnis. Tentu, salah satu tujuannya untuk membantu kedua orang tuanya dan mencukupi kebutuhan selama berada di pondok pesantren. Karena itu, jamak seorang santri sering berbisnis dengan menjual berbagai macam kebutuhan yang dibutuhkan oleh santri lain, contohnya seperti peralatan mandi, alat tulis, dan lain sebagainya.

Advertisements

Tidak sedikit juga santri yang menjual hasil dari masakannya dengan cara berkeliling, menawarkan kepada teman-temanya di pesantren. Dengan begini ia akan bisa mengembangkan keterampilannya dalam berbisnis serta menambah penghasilan selama di pondok pesantren.

Untuk memulai berbisnis selama berada di pondok pesantren, setidaknya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang santri. Pertama, mencari informasi terkait dunia bisnis, terutama dari orang-orang yang sudah sukses di bidang bisnis. Misalnya, kakak kelas atau ustaz maupun ustazah. Dari situ seorang bisa menggali informasi dan ilmu seputar bisnis yang harus dimiliki seseorang yang berniat berbisnis.

Kedua, menentukan target bisnis di lingkungan ponsok pesantren. Menentukan target market ini penting, karena berkaitan dengan barang yang akan dipasarkan. Misalnya, makanan atau peralatan mandi atau lainnya. Jika kita tahu target pasar yang akan kita jual, maka usaha yang dijalankan akan mudah untuk laku terjual.

Ketiga, memulai bisnis di lingkungan pondok pesantren. Salah satu trik memulai bisnis di lingkungan pondok pesantren adalah menawarkan harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga pasar di luar pondok. Jika sudah banyak pelanggan, harga bisa disesuaikan dengan harga pasar.

Keempat, mempromosikan usaha. Untuk target market di lingkungan pondok, promosi terbaik adalah melalui teman dekat, baik adik kelas atau kakak kelas. Santri-santri terdekatlah yang perlu dibidik sebagai target market awal, setelah itu baru mempromosikan usaha kita lewat teman atau kerabat kita melalui mulut ke mulut.

Kelima, berbinis dengan bijak disertai doa. Artinya, karena statusnya sebagai santri, tentu dalam menjalankan bisnis harus bisa membagi waktu untuk belajar dan mengikuti kegiatan wajib di pondok pesantren serta menjalankan bisnis. Jangan sampai kegiatan berbisnis menghambat justru mengganggu kegiatan belajar di pondok pesantren. Dan, senantiasa memohon kepada Allah untuk memudahkan bisnis di pondok pesantren. Dengan selalu meminta kepada Allah dalam segala hal, dapat membuat kita terhindar dari keburukan dan diberikan keberkahan.

Yang tak kalah penting, dalam berbisnis harus tetap mengikuti syariat-syariat yang ada yang selalu mengedepankan sifat jujur dan amanah. Dengan begitu, kita telah menjadikan pondok pesantren sebagai tempat yang positif baik untuk mencari ilmu maupun meningkatkan keterampilan berbisnis yang dilandaskan dengan Al-Qur’an dan Hadis. Sebagai seorang santri yang berbisnis di pondok pesantren, tetap harus mengikuti segala kegiatan yang ada di pondok pesantren, tetap mengikuti peraturan yang ada. Oleh karena itu, pentingnya bagi seorang santri untuk bisa mengatur waktu yang baik agar tetap menjadi santri sejati serta memiliki keterampilan berbisnis yang baik.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan