Suluk Tarekat Kian Diminati Mahasiswa

115 views

Kegiatan suluk tarekat kian diminati mahasiswa. Hal itu tergambar dari tingginya antusias mahasiswa mengikuti kegiatan Mahasiswa Ahli Thoriqoh al Mu’tabaroh Annadhliyah (MATAN) di Pondok Pesantren Riyadhotul Ulum, Batanghari, Lampug Timur, Provinsi Lampung yang dibuka pada Jumat, 21 Februari 2020.

Kegiatan ini sedikitnya diikuti oleh sekitar 80 mahasiswa santri dari berbagai pesantren di Provinsi Lampung. Di wilayah Lampung, kegiatan suluk MATAN kali ini merupakan yang kedua kalinya. Tujuannya adalah untuk kaderisasi tingkat pertama para anggota MATAN.

Advertisements

Uniknya, meskipun perkumpulan tarekat ini menggunakan nama “mahasiswa”, yang menjadi kader MATAN ternyata tidak melulu mereka yang berstatus mahasiswa yang masih aktif di perkuliahan. Banyak sarjana dan santri dari berbagai pesantren yang menjadi kader dan rutin mengikuti kegiatan MATAN.

Kegiatan Suluk MATAN kali ini diawali dengan acara pembukaan, yang dibuka oleh Pengasuh Pondok Pesantren Riyadhotul Ulum KH Muallim Ridwan. Acara kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi-materi suluk MATAN, yang di antaranya disampaikan oleh Rois Syuriah PBNU KH Ahmad Ishomuddin. Pemateri lain adalah Pengurus Pusat MATAN dan dari Kapolda serta Korem Gatam Lampung.

Salah satu pemateri, H Abdur Rosyid, M.Tesol, yang merupakan Sekretaris MATAN Pusat, dalam paparannya menyampaikan bahwa MATAN didirikan atas dasar kegelisahan para mahasiswa di perguruan tinggi yang haus akan tuntunan spiritual melalui jalur tarekat. Singkat cerita, Abdur Rasyid bersama rekan-rekan mahasiswa IAIN Semarang sowan ke Maulana Habib Lutfhi Bin Yahya selaku Rois JATMAN (Jamaah Ahli Thoriqoh al Mu’tabaroh Annadhliyah) untuk bisa mendirikan perkumpulan tarekat tingkatan mahasiswa di Semarang.

Dari situ, Abah, sapaan akrab Habib Luthfi Bin Yahya, justru menghendaki didirikannya perkumpulan tarekat mahasiswa dalam skala nasional, yang kemudian diberi nama Mahasiswa Ahli Thoriqoh al Mu’tabaroh Annadhliyah atau MATAN. Dengan demikian, pencetus MATAN  adalah Habib Luthfi sendiri.

Salah satu nara sumber yang merupakan peserta suluk, Khoirun Nasuha, menyampaikan juga menyampaikan semangatnya untuk mengembangkan suluk tarekat ini di kalangan mahasiswa. “Harapannya, dengan MATAN kita bisa mengenal ilmu-ilmu tarekat dan bisa menyebarkan gerakan tarekat kepada para sahabat dan orang-orang terdekat, agar MATAN semakin dikenal luas terutama di kalangan akademisi yang kering akan ilmu spiritual,” katanya.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan