Pondok Pesantren (PP) At-Ta’awun Sabilush Sholihin memperingati Tahun Baru Masehi 2022, pada Jumat (31/12/2021) malam dengan selawatan.
Acara tersebut bertempat di musala santri putra dan dikuti oleh segenap santri putra dan putri serrta keluarga besar yayasan dan pengasuh PP At-Ta’awwun.
Kegiatan tersebut dibuka dengan gema selawat dan banjari yang mengurangi dengan vokalis Ustaz Misbah dan Ra. Ulul Albab LM. Hal itu betujuan sebagai bentuk dan bukti kecintaan terhadap sang baginda Nabi Muhammad Saw. Setelah itu dilanjut dengan Mauidah Hasanah oleh Drs. H. Muhammad Mansur, S.H. selaku pengasuh PP At-Ta’awun.
Aba Mansur, sapaan akrabnya, menuturkan dalam isi ceramahnya, bahwa dengan berselawat nantinya akan mendapat kebagian di dunia dan kebahagian di akhirat dengan syafaatnya.
Selain itu, beliau menyampaikan di dalam memperingati tahun baru Masehi para ulama mengalami khilafiyah, yakni ada yang mengatakan haram, tidak masalah, dan mubah ( bahkan dapat pahala).
“Saya merayakan tahun baru dengan cara taklid namun serta berijtihad. Sebab tahun baru bagian dari adat, yang tidak masuk dalam spiritualitas,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan, di dalam adat yang rusak dalam memperingati tahun baru Masehi ialah dengan seperti berpesta kemaksiatan. “Seharusnya kita peringati seperti sekarang dengan berselawat,” lanjutnya.
Karena menurutnya, tahun baru terbagi menjadi dua, Hijriah dan Masehi. Itupun jangan sampai dibedakan kalau hijriah kalender Islam, sedangkan Masehi itu kafir. Sebab umat Islam sendiri dalam keseharian juga menggunakan kalender Masehi.
“Hijriah dikatakan kalender Islam karena di dalamnya ada bulan tertentu yang menjadi bulan penting dalam Islam, seperti bulan puasa dan bulan maulid,” tutupnya.