MALAM YANG DIPENUHI KEGELISAHAN
Ketika malam menelan seluruh cahaya rembulan
Aku hanya berani mengintai di balik tirai
Menyembunyikan kegelisahan yang semakin terburai
Hingga air mata tak sengaja jatuh berderai
Ada kegetiran yang mengisi relung hati
Ketakutan akan kematian pun kian menghantui
Malam seakan-akan tengah menyusun rencana
Untuk mengambil jiwa ini saat aku terlena
Aku tak tahu kapan ajal akan menghampiri
Hingga aku tak berani memejamkan mata ini
Sayangnya, meski telah terjaga sepanjang malam
Hati tak juga kunjung tenteram
Kemudian, tubuhku mulai menggigil
Ragaku terasa bak disayat-sayat
Napas pun terasa seperti tercekat
Mungkin Tuhan sedang memberi isyarat agar aku kembali mendekat
Lampung, 2022.
KETENANGAN HATI
Dalam gelap dan terangnya hari
Aku berharap Engkau selalu meridai
Setiap langkah tertatih kaki ini
Agar aku tak tergelincir dalam semak berduri
Aku ingin merasakan ketenangan hati
Hingga mampu kudengar dengan jelas
Tetesan embun di daun talas
Pun suara lalat yang melintas
Bukan tentang duniawi, aku hanya inginkan ketenangan hati
Sebab hidup yang dipenuhi keberkahan
Akan terasa lebih damai dan menyenangkan
Setiap langkah pun menjadi semakin ringan
Lampung, 2022.
MEMELUK RINDU
Hujan masih saja berderai
Membangunkan segenap luka hati
Yang selama ini ingin aku pendam
Tapi, sepertinya semua hanyalah angan
Begitu sulit untuk mengubur
Kenangan pahit tentang perpisahan
Yang membuatku tidak mungkin lagi
Menemuinya dalam kebahagiaan
Kini aku hanya berharap
Tuhan memberinya tempat yang hangat
Sembari kukirimkan bait-bait doa
Yang penuh pinta agar amalnya diterima
Kini aku hanya menatap kosong derasnya hujan
Sekaligus menyamarkan suara tangisan
Yang tak mampu lagi kuredam
Ketika aku hanya mampu memeluk rindu
Lampung, 2022.
ilustrasi: depositphotos.