Rupanya santri tak hanya pandai mengaji atau bermain hadrah. Tak disangka, banyak santri yang justru mahir bermain Barongsai, salah satu kesenian tradisional masyarakat Tionghoa. Bahkan, ada pondok pesantren yang secara khusus memiliki grup kesenian Barongsai, yaitu Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan, Jawa Timur.
Di Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan ini, Barongsai menjadi salah satu kegiatan pilihan para santri di samping berbagai keseniannya lainnya. Karena itu, banyak santri dari pondok pesantren yang berada di Kecamatan Paciran ini yang pandai bermain Barongsai.
“Secara keseluruhan terdapat puluhan santri yang bergabung dalam kesenian Barongsai di Pondok Pesantren Sunan Drajat. Mereka ikut dalam Barongsai dan tarian naga,” kata Abdul Fattah, seperti dikutip detik.com, Sabtu (21/1/2023). Abdul Fattah merupakan pendiri sekaligus pembina kesenian Barongsai di Ponpes Sunan Drajat.
Kelompok kesesian Barongsai di Pesantren Sunan Drajat ini sering tampil untuk memeriahkan acara-acara hari besar Islam seperti Maulid Nabi, kirab budaya, atau peringatan hari besar Islam lainnya.
Semua santri, menurut Abdul Fattah, bisa menjadi anggota kesenian dan berlatih Barongsai. Namun, syaratnya harus menguasai ilmu bela diri terlebih dahulu, yaitu kungfu. Sebab, terang Fattah, atraksi Barongsai melibatkan gerakan kaki yang menuntut kecepatan, kekuatan dan keseimbangan pemainnya. Juga kekuatan tangan yang diperlukan untuk memainkan kepala barongsai atau mengangkat badan teman.
Menurutnya, ada puluhan satri Pesantren Sunan Drajat yang tergabung dalam kesenian Barongsai. Mereka berlatih secara rutin dua pekan sekali, seperti pekan kemarin menjelang perayaan Imlek.
Pelestarian kesenian Barongsai di Pesantren Sunan Drajat ini sudah dimulai sejak 2011, setelah Abdul Fattah memperoleh pelatihan dari salah satu kelenteng di Bojonegoro, Jawa Timur. Abdul Fattah mengaku sudah bisa bermain Barongsai sejak duduk di bangku SMP.