BERKAH NUR KANJENG NABI
Dulu aku tak beradab, namun dikau mengajarkan adab
Dulu aku tak berakhlak, namun dikau mengajarkan akhlak
Aku sangat tersesatkan, hingga dikau meluruskan
Aku amat berdosa hingga dikau mengajarkan taubat nasuha
Aku tak dekat, namu hati seperti tak ada sekat
Mencuci noda kotor dengan lantunan selawat
Dirimu, engkau seperti rembulan
Namun aku tahu, aku bukanlah bintang
Aku hanyalah awan gelap dengan guntur bersambaran,
Tak bisa menjadi dunia penuh penerangan
Aku tulis ini, sebagai bukti kepada Tuhan
Tuhan, aku mencintai hamba-Mu
Kuikhtiarkan, pasrahkan nan kembalikan semua hanya kepada-Mu, Tuhan
Aku mencintai hamba-Mu, karena kasih sayang-Mu
Purwokerto, Rabiul Awal 1444 H
NUR RAGA
Atas nama cinta kutuliskan
Sajak abadi teruntuk Tuhan
Nur raga kuingin berdekatan
Purwokerto, Rabiul Awal 1444 H
PENDOSA BERSUA AL-MUSTHOFA
Dari membuka mata
hingga memejamkannya
tergambar jelas dalam karya ulama
tapi raga belum juga bersua
Uswatun hasanah
aku rindu karena alunan kisah
hingga menghujam
pada hati yang terdalam
Sudah kuikhtiarkan semua
tapi belum juga
mungkin hanya bisa berbisik lewat doa
tersiar pelan di malam gulita
Purwokerto, Rabiul Awal 1444 H
SEMPURNA
Tanpa terpercik sedikitpun
noda kotor dalam diri
engkau sempurna
terlukis banyak makna
Banyak orang mengenalmu
Kitab suci menyebutmu
Sumber hukum pun digali darimu
Purwokerto, Rabiul Awal 1444 H
ilustrasi: thepatriots.asia