Ratusan santri di Bali yang baru pulang dari pondok pesantren di Jawa Timur langsung dikarantina. Langkah ini dilakukan untuk memastikan kesehatan mereka dan mengendalikan penyebaran virus Corona.
Seperti diberitakan sebelumnya, di Pulau Jawa, pondok-pondok pesantren mempercepat masa libur. Kebijakan ini diambil setelah mempertimbangkan penyebaran dan penularan Covid-19 yang kian masif ke berbagai daerah. Akhirnya, proses belajar di pesantren dihentikan, para santri dipulangkan ke rumah masing-masing.
Kebetulan, di pondok-pondok pesantren di daerah Jawa Timur, banyak santri yang berasal dari Bali. Mereka juga mulai dipulangkan ke Pulau Dewata itu. Pada Minggu (29/3/2020) malam, misalnya, ada 4 bus tiba di Kawasan Kuta, Bali, membawa 158 santri dari pondok pesantren di Situbondo.
Kedatangan rombongan santri mudik ini disambut Tim Satgas Covid-19 daerah setempat di Central Parkir Kuta. Setiap santri yang turun dari bus langsung disemprot disinfektan, termasuk barang-barang bawaan.
Setelah dilakukan penyemprotan dan tes kesehatan, mereka langsung diarahkan pulang ke rumah masing-masing dengan status orang dalam pengawasan (ODP). Mereka kemudian diminta melakukan isolasi mandiri dan di bawah pengawasan petugas.
Pada hari yang sama, ratusan santri Bali yang montok di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, juga mulai dipulangkan. Sesampai di Central Parkir Kuta, para santri ini juga disemprot disinfektan dan kemudian harus mengisolasi diri di rumah masing-masing.
Gedung Isolasi di Mataram
Sama seperti di Bali, di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), para santri yang baru pulang dari pondok akan langsung dikarantina. Bahkan, Pemerintah Kota Mataram sudah menyiapkan Gedung khusus untuk isolasi terhadap orang yang baru pulang dari luar daerah dengan status ODP. Rencananya gedung isolasi tersebut akan ditempatkan di Wisma Nusantara.
“Di Gedung Wisma Nusantara ini diharapkan tim medis dari Dinas Kesehatan ataupun anggota tim lainnya bisa melakukan berbagai pemeriksaan kesehatan detail sebelum mereka kembali ke rumah masing-masing,” kata Wali Kota Mataram Ahyar Abduh di Mataram, Minggu (29/3), seperti dikutip gatra.