DALAM TUBUH PUISI
Tiap kali kau baca puisiku
Barangkali akan kau temukan
Duri berhamburan
Juga bunga bermekaran
Bahkan warna pucat
Pelangi yang berseri
Lalu lurus, berliku
Di dalam ruas puisi
Namun itulah anak imajinasi
Terlahir dari rahim pikirku
Riau, 2021.
MENEMUKAN PULIH BAGI ORANG YANG TERLUKA
Setelah setiap cerita yang membelah dada
Ia selayak bungkus asoi yang dibuang
Pada jalanan panjang
Menyimpan rapat sebuah kenang
Ketika sebuah cerita menggores luka
Orang-orang akan amnesia
Demi menjaga hatinya
Agar tidak pecah berdarah
Setelah cerita menyimpan duri
Ia dibuang
Kemudian ditemukan oleh orang-orang yang datang
Membawa seribu akar ilalang
Menanam di dada yang lapang
Berharap kelak
Bila ilalang itu tumbuh
Akan berbunga berwarna putih
Peneduh mata yang perih dari sedih
Lalu, tiuplah tiap bagian bunga ilalang yang rapuh
Menerbangkannya ke langit
Bersama sakit-sakit,
Yang menjerit ke angkasa
Riau, 2021.
SEMISAL
Andai siksa Tuhan itu serupa pukulan
Maka jiwaku telah biru dan lebam
Oleh siksaan dosa yang hitam
Menjerat di dalam jiwa yang berlubang
Oleh kenistaan yang diperam
Riau, 2021.
TERKASIH
Yang terkasih bukanlah kekasih
Melainkan Tuhan yang maha pengasih
Mengasihi hamba-Nya yang tak putih
Saat kejernihan hati tiada bersih
Dari cinta dunia yang bertumbuh benih
Di dalam hati yang jernih
Riau, 2021.
ilustrasi: “Garuda” Abas Alibasyah.