SUARA-SUARA YANG KEHILANGAN ASAL
“Pulanglahlah kepangkuanku, kekasihku”
Tiba-tiba seruan suara
Menggema di telinga
Udara sunyi
Dan segala yang bernama bunyi
Termasuk suara
Mempunyai asal
Tetapi yang tampak hanyalah suara
Selebihnya, tak ada
Jogja, 2021.
MELAWAN KANTUK
Malam ini
Di dalam mimpimu
Aku diam-diam masuk
Dan berlindung
Dari perempuan-perempuan
Selainmu
Jogja, 2021.
SEBAGAI IKAN
Aku akan hidup sebagai ikan, Cantikku
Dan memilihmu sebagai muara
Untuk menyelam dan bertahan
Dari maut yang bernama darat
Jogja, 2021.
SEBAGAI LAUT
Jika kau memilihku
Dan sebabnya adalah
Di kedalaman 5 sampai 10 meter
Dalam wujud apapun engkau
Riuh angin, gelombang, jala nelayan
Akan datang dan mengetukmu
Sebagai ujian
Di kedalaman 20 sampai 30 meter
Kau akan tenang dan mencintaiku
Tapi, bagaimanapun aku laut
Arusku yang menentukanmu hidup
Jika kau memilihku
Dan sebabnya adalah
Aku mencintaimu
Dengan arus, riuh angin
Dan gelombang
Jogja, 2021.
MENJADI API
Aku hadir kehadapanmu
Sebagai nyala, berkobar
Membakar puing ingatan
Pada selainmu
Sementara kau air
Benda cair yang adalah
Samudra kematianku
Jogja, 2021.
ilustrasi: riangambar.blogspot.com