Saya terbilang belum lama menulis untuk duniasantri. Pertama saya mengenal duniasantri lewat jejaring internet dan media sosial yang menyediakan ruang untuk para santri khususnya, akademisi, masyarakat umum, dan lintas profesi umumnya dalam mengembangkan sarana literasi secara digital kepada masyarakat.
Selain itu, di dalam duniasantri sendiri perlu saya kagumi adalah mereka dapat menerima beragam genre atau jenis tulisan di dalam website milik mereka. Mulai dari seputar isu sosial, budaya, hingga politik tak pernah dibeda-bedakan oleh mereka. Selama itu memberikan konsep literasi yang baik dan ditunjang dengan argumen yang kuat, duniasantri akan mempublish tulisan tersebut.
Tiga tahun duniasantri kini menandai bahwa era literasi digital dengan rubrik pilihan semakin digemari untuk dibaca, pahami, dan direnungi oleh masyarakat umum. Walaupun, saya termasuk penulis pemula di duniasantri, saya akan dan pasti akan mengatakan rasa terima kasih atas apa yang telah duniasantri berikan kepada saya, yakni peluang untuk memberikan peta perubahan secara sosial,.
Perlu saya akui, saya tak terlalu tetap dalam menulis seputar isu-isu agama secara terus menerus. Saya juga menulis tentang kritikan terhadap siapapun yang menurut saya itu perlu dikritik, terutama dalam arus isu radikalisme dan paham menyimpang lainnya.
Selain itu, saya juga menulis tentang isu politik dalam negeri tentang bagaimana para pemangku kebijakan dan oposisi yang seperti sandiwara drama yang patut untuk dikritisi, karena kebanyakan hanya menimbulkan kegaduhan dan kebingungan untuk masyarakat sendiri.
Maka akan saya rangkai tulisan ini sebagai secercah hadiah, berupa koreksi diri atas tulisan yang pernah saya tulis menjelang tiga tahunnya duniasantri.
Sosial politik
Saya pernah menuliskan sebuah tulisan yang membahas tentang politik praktis terhadap santri. Tulisan tersebut saya tujukan untuk para santri yang masih awam akan dunia perpolitikan dalam negeri.
Bukan bermaksud untuk menggurui, wong saya juga masih belum terlalu mengerti bagaimana alur sosio politik kita. Tetapi, saya mencoba menganalisis dari sekian fenomena yang ada dalam kehidupan kita yang juga dipengaruhi lewat keputusan-keputusan politik.