Ramadhan Kita
Bulan yang gingsir menuju puncak kemuliaan, dan
Advertisements
waktu kian lalu tapi, kita masih juga cemas menunggu
sambil mengencangkan sarung dan sajadah, bersiap
menjelang malam yang sayup-sayup terlantun nada
sabdaMu.
Oh, keheningan yang mendamaikan itu
tak pernah pergi, tak juga hilang kemana
Ia mengembara dalam gempuran waktu
waktuku, waktumu, waktu kita semua
menunggu kita memberi jeda.
Hari-hari yang saling menahan akan kita jumpa
terik mentari yang terasa lebih menyengat
rintangan terhampar di depan mata tapi
Kita tentu harus kembali yakin dan percaya
esok kita tuai bahagia.
Oh, perih yang selalu kita nanti
adalah penawar lukaluka kita
dahaga yang kita rindukan itu
adalah tuah bagi gersang batin kita.
23 April 2020