Kenapa kau tampak gelisah kawan?
Bertumpukkah utangmu di bank-bank?
Nestapakah hidupmu tanpa kasih dan sayang?
Atau dalam hidupmu ada cobaan yang silih berganti selalu datang?
Kau sakit-sakitan?
Atau khawatir Corona semakin hari semakin bertebaran?
Ataukah gelisahmu datang tanpa alasan?
Itulah kekeliruanmu!
Untuk bersedih kau tak perlu alasan, sedangkan untuk bahagia kau menjadikan ini dan itu sebagai persyaratan!
Baiklah kawan!
Biar kuberitahu kau…
Asal muasalnya kegelisahanmu itu terletak dalam riuhnya kata hatimu mempertengkarkan jatah kehidupan yang sebenarnya sudah terbagi rapi
Tak perlu kau korupsi
Tak perlu kau mencuri
Tak perlu kau menjilat sana-sini
Biar kuberitahu kau…
Asal muasalnya gelisahmu itu terletak pada gerahnya nafsumu melihat paras ayu, tubuh harum, ranumnya bibir ataupun semua yang membangkitkan syahwatmu
Biar kuberitahu kau…
Asal muasalnya terletak pada keinginanmu menjabat dan memangku gelar, memeluk pangkat dan merengkuh tingginya derajat
Wahai segala wahai
Asal muasalnya gelisahmu itu terletak pada hati yang tak mau syukur
Hati yang tak mau sabar
Hati yang lalai pada Sang Penggenggam kehidupan
Kembalikan keceriaanmu dengan mengembalikan jiwamu pada keharibaan-Nya
Teguk-penuh cinta kasih-Nya
Peluk-erat rahmat-nikmat-Nya
Berikan semua yang diambil-Nya
Lupakan semua cambukan-Nya
Dan rasakanlah…
Semua akan baik-baik saja..