Syekh Mutamakkin (2): Kisah Wali Ditolong Seekor Ikan

381 kali dibaca

Kajen merupakan desa yang dipenuhi puluhan pesantren dan memiliki beragam cerita menarik. Sebagai seorang santri, tentu saya merasakan hal itu begitu kentalnya. 

Salah satu kisah menarik itu adalah tentang asal-usul seorang wali pembabat desa tersebut, Syekh Ahmad Mutamakkin. Ada sebuah kepercayaan yang turun temurun dijaga sangat baik, di kalangan penduduk atau para santri, bahwa Syekh Ahmad Mutamakkin pernah berhadap-hadapan dengan ratu jin di tengah laut, hingga membuatnya terlempar dan terdampar di sepanjang pesisir Juwana.

Advertisements

Hal itu terjadi saat cucu Sultan Pajang itu pulang dari Yaman dan Haramain. Selain dari tutur lisan para sesepuh desa tersebut, di berbagai buku dan naskah kuno juga menyebut keterangan demikian. Sebut saja Teks Pakem Kajen, karya Kiai Rifai Nasuha yang saat ini masih utuh sebagai manuskrip, belum diterbitkan semenjak tahun 1950-an. Begitu juga dalam buku-buku Milal Bizawie, seperti Syekh Ahmad Mutamakkin; Perlawanan Kultur Agama Rakyat, serta Manaqib Syekh Ahmad Mutamakkin. 

Walaupun Milal Bizawie dalam buku pertama yang saya sebut menuturkan versi yang lebih rasional, bahwa Syekh Ahmad Mutamakkin memang betul terdampar di pesisir, namun bukan karena jin, melainkan karena perompak yang saat itu jamak ditemui. Namun versi yang melibatkan ratu jin itu lebih masyhur diketahui.

Bertemu Ratu Jin

Di bagian sebelumnya, saya telah bercerita tentang siapa sosok Syekh Ahmad Mutamakkin dan bagaimana keteguhan hatinya dalam melakukan perlajanan dakwah dan mencari ilmu. Singkatnya, gelar “al-Mutamakkin” yang ia dapatkan benar-benar melalui proses yang sangat panjang. 

Namun, tentu, perjuangan yang dilakukan oleh seorang wali yang melahirkan sosok seperti Kiai Sahal, Gus Baha, dan Kiai Qoyyum, Lasem tidak hanya itu. 

Halaman: 1 2 Show All

Tinggalkan Balasan