Ini Dia Ruang Ekspresi Anak-anak!

218 kali dibaca

Per hari ini, jika meng-klik rubrikasi di www.duniasantri.co, kita akan menemukan sesuatu yang baru: Ekspresi. Ya, itulah rubrik baru yang disiapkan khusus sebagai ruang ekspresi anak-anak.

Seperti kita tahu, di bulan Agustus 2024 ini duniasantri merayakan ulang tahunnya yang ke-5. Tapi kami baru tersadar, sudah lima tahun eksis di bidang literasi, duniasantri belum menyediakan ruang ekspresi buat anak-anak. Padahal, banyak anak-anak di usia SMP dan bahkan SD yang registrasi dan punya akun sebagai kontributor. Jumlahnya mungkin belasan atau bahkan puluhan.

Advertisements

Per 8 Agustus hari ini, jumlah yang terekam sebagai kontributor sebanyak 2.399 orang. Yang termuda atas nama Fahira Az-Zahra. Usianya baru 9 tahun, dan tercatat sebagai siswi SDN 004 Samarinda, Kalimantan Timur. Namun ada juga pemilik akun yang mungkin seumuran dengan kakek atau nenek Fahira, usianya jauh di atas 50 tahun. Jika melihat rentang usia kontributornya, duniasantri layak disebut sebagai ruang literasi lintas generasi.

Tapi sayangnya, belum ada ruang khusus buat anak-anak berekspresi. Yang menggedor kesadaran kami adalah submit naskah dari Atabiya Radhwa Sagena Hasyim, berusia 16 tahun dan duduk di kelas 9 di Pondok Pesantren Putri Gontor 3, Ngawi, Jawa Timur. Naskah yang diberi judul “Orangutan IKN Main ke Rumah” itu akhirnya kami rilis pada 3 Agustus 2024 apa adanya, tanpa sentuhan editing sehuruf pun.

Berawal dari situlah kami akhirnya membuat rubrik baru, Ekspresi. Ini merupakan ruang khusus buat anak-anak untuk berekreasi dan berekspresi dalam bentuk tulisan. Tidak dibatasi ragam genrenya.

Khususnya di rubrik Ekspresi ini, naskah yang disubmit oleh anak-anak akan dirilis apa adanya, tanpa sentuhan tangan tim editor. Tentu saja sepanjang tidak mengandung unsur SARA dan ujaran kebencian yang diekspresikan di ruang publik– kalau diekspresikan di kamar mandi kita tak pernah tahu.

Kenapa karya tulis anak-anak ini zonder editing dari redaksi? Tentu saja untuk menjaga orisinalitas ekspresi kreatif anak-anak itu sendiri. Kita hanya perlu menyiapkan ruangnya, tak perlu mengatur-atur bagaimana mereka harus berekspresi.

Halaman: 1 2 Show All

Tinggalkan Balasan