Beragama tapi tak atau kurang bahagia? Cobalah baca buku ini: Bahagia Beragama Bersama Gus Baha.
Buku karya Khairul Anam ini menyajikan pemikiran dan pandangan hidup dari seorang ulama karismatik bernama KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau lebih dikenal dengan sapaan Gus Baha. Buku ini berusaha menyajikan ajaran-ajaran Gus Baha yang dikenal sangat humanis dan sederhana dalam cara penyampaian.
Dengan bahasa yang mudah dipahami, Gus Baha berhasil menempatkan agama sebagai bagian dari kebahagiaan hidup sehari-hari. Buku ini tidak hanya menguraikan ajaran-ajaran agama, tetapi juga mempromosikan cara hidup yang penuh dengan kebahagiaan melalui pendekatan beragama yang ringan namun tetap mendalam.
Gaya Dakwah
Gus Baha adalah seorang kiai muda dari Rembang, Jawa Tengah, yang dikenal karena cara dakwahnya yang sederhana, tetapi penuh makna. Beliau sering kali menekankan pentingnya menjalani kehidupan beragama dengan hati yang ikhlas dan lapang, tanpa terjebak dalam kekakuan hukum agama yang kadang membingungkan banyak orang.
Ajarannya sering berpusat pada bagaimana agama seharusnya membawa kebahagiaan, bukan ketakutan. Oleh karena itu, Khairul Anam dalam buku ini berusaha menyampaikan pandangan-pandangan Gus Baha kepada pembaca dengan gaya yang juga sederhana dan santai, sejalan dengan semangat dakwah Gus Baha.
Buku ini disusun berdasarkan kumpulan ceramah Gus Baha yang disampaikan dalam berbagai kesempatan. Ceramah-ceramah tersebut kemudian disusun secara tematik, membahas topik-topik penting dalam kehidupan beragama. Beberapa tema utama yang diangkat dalam buku ini antara lain:
Pentingnya Niat dalam Beribadah: Salah satu ajaran fundamental yang selalu disampaikan Gus Baha adalah pentingnya niat yang benar dalam melakukan ibadah. Menurutnya, niat adalah fondasi dari segala amal ibadah. Jika niat sudah benar dan ikhlas, maka ibadah akan lebih bermakna, bukan sekadar ritual yang dilakukan tanpa makna.
Menemukan Kebahagiaan dalam Beragama: Gus Baha sering kali menyampaikan bahwa kebahagiaan adalah hal yang harus dikejar dalam menjalani agama. Menurut beliau, agama tidak boleh menjadi beban yang memberatkan seseorang. Justru sebaliknya, agama adalah jalan untuk menemukan kebahagiaan sejati dalam hidup, baik di dunia maupun di akhirat.