Bahagia Beragama ala Gus Baha

368 kali dibaca

Beragama tapi tak atau kurang bahagia? Cobalah baca buku ini: Bahagia Beragama Bersama Gus Baha.

Buku karya Khairul Anam ini menyajikan pemikiran dan pandangan hidup dari seorang ulama karismatik bernama KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau lebih dikenal dengan sapaan Gus Baha. Buku ini berusaha menyajikan ajaran-ajaran Gus Baha yang dikenal sangat humanis dan sederhana dalam cara penyampaian.

Advertisements

Dengan bahasa yang mudah dipahami, Gus Baha berhasil menempatkan agama sebagai bagian dari kebahagiaan hidup sehari-hari. Buku ini tidak hanya menguraikan ajaran-ajaran agama, tetapi juga mempromosikan cara hidup yang penuh dengan kebahagiaan melalui pendekatan beragama yang ringan namun tetap mendalam.

Gaya Dakwah

Gus Baha adalah seorang kiai muda dari Rembang, Jawa Tengah, yang dikenal karena cara dakwahnya yang sederhana, tetapi penuh makna. Beliau sering kali menekankan pentingnya menjalani kehidupan beragama dengan hati yang ikhlas dan lapang, tanpa terjebak dalam kekakuan hukum agama yang kadang membingungkan banyak orang.

Ajarannya sering berpusat pada bagaimana agama seharusnya membawa kebahagiaan, bukan ketakutan. Oleh karena itu, Khairul Anam dalam buku ini berusaha menyampaikan pandangan-pandangan Gus Baha kepada pembaca dengan gaya yang juga sederhana dan santai, sejalan dengan semangat dakwah Gus Baha.

Buku ini disusun berdasarkan kumpulan ceramah Gus Baha yang disampaikan dalam berbagai kesempatan. Ceramah-ceramah tersebut kemudian disusun secara tematik, membahas topik-topik penting dalam kehidupan beragama. Beberapa tema utama yang diangkat dalam buku ini antara lain:

Pentingnya Niat dalam Beribadah: Salah satu ajaran fundamental yang selalu disampaikan Gus Baha adalah pentingnya niat yang benar dalam melakukan ibadah. Menurutnya, niat adalah fondasi dari segala amal ibadah. Jika niat sudah benar dan ikhlas, maka ibadah akan lebih bermakna, bukan sekadar ritual yang dilakukan tanpa makna.

Menemukan Kebahagiaan dalam Beragama: Gus Baha sering kali menyampaikan bahwa kebahagiaan adalah hal yang harus dikejar dalam menjalani agama. Menurut beliau, agama tidak boleh menjadi beban yang memberatkan seseorang. Justru sebaliknya, agama adalah jalan untuk menemukan kebahagiaan sejati dalam hidup, baik di dunia maupun di akhirat.

Pandangan tentang Duniawi: Gus Baha juga sering membahas pandangan tentang dunia dan bagaimana seharusnya seorang Muslim bersikap terhadap urusan duniawi. Baginya, dunia adalah ladang untuk akhirat, tetapi itu tidak berarti kita harus mengabaikan kehidupan dunia. Agama seharusnya menjadi alat untuk membantu seseorang menjalani kehidupan dunia dengan baik, sekaligus mempersiapkan kehidupan akhirat.

Agama dan Kehidupan Sosial: Buku ini juga menyentuh tema hubungan agama dengan kehidupan sosial dan politik. Gus Baha selalu mengajarkan pentingnya hidup berdampingan dengan sesama, menghormati perbedaan, dan tidak terjebak dalam fanatisme buta yang merusak harmoni sosial.

Salah satu kelebihan utama buku ini adalah cara penyampaiannya yang ringan dan tidak mengintimidasi. Khairul Anam berhasil menyajikan ajaran-ajaran Gus Baha dalam bahasa yang sederhana, membuat buku ini mudah dipahami oleh berbagai kalangan pembaca.

Pemikiran Gus Baha yang menyenangkan dan jauh dari sifat dogmatis sangat cocok bagi mereka yang mencari pendekatan beragama yang tidak memberatkan. Pendekatan humanis dan sederhana yang ditonjolkan Gus Baha dalam ceramah-ceramahnya berhasil diadaptasi oleh penulis, sehingga pesan-pesan yang disampaikan terasa hangat dan mendamaikan.

Selain itu, buku ini juga menawarkan sudut pandang yang berbeda tentang bagaimana seseorang seharusnya menjalani agamanya. Melalui pemikiran Gus Baha, pembaca diajak untuk melihat agama bukan sebagai sesuatu yang menakutkan atau membatasi, tetapi sebagai sarana untuk hidup dengan lebih damai, bahagia, dan seimbang.

Gus Baha menekankan bahwa seseorang tidak perlu menjadi “kaku” dalam beragama, karena Islam sendiri mengajarkan kemudahan dan kasih sayang.

Namun, ada beberapa kekurangan dalam buku ini yang perlu dicatat. Pertama, karena buku ini sebagian besar merupakan kumpulan ceramah yang kemudian diolah menjadi tulisan, beberapa bagian terasa sedikit repetitif. Meskipun ceramah-ceramah Gus Baha selalu mengandung makna mendalam, terkadang tema yang dibahas cenderung berulang sehingga pembaca mungkin merasakan adanya pengulangan gagasan.

Kedua, bagi pembaca yang terbiasa dengan literatur teologi yang lebih sistematis dan mendalam, buku ini mungkin terasa kurang detail. Buku ini lebih cocok untuk pembaca yang mencari panduan ringan dan refleksi tentang kehidupan beragama sehari-hari. Sementara bagi yang ingin memperdalam kajian teologi atau fikih secara teknis, buku ini mungkin kurang memuaskan.

Pesan Moral

Bahagia Beragama Bersama Gus Baha memberikan pesan moral yang sangat relevan, terutama di tengah masyarakat modern yang sering kali terjebak dalam rutinitas dan kekakuan beragama. Gus Baha mengajarkan bahwa agama seharusnya menjadi sumber kebahagiaan, bukan tekanan. Pandangan ini menjadi angin segar bagi mereka yang merasa terbebani oleh aturan-aturan agama yang sering kali dipersepsikan terlalu kaku atau dogmatis.

Buku ini juga relevan untuk pembaca yang ingin memahami lebih dalam tentang cara Gus Baha melihat Islam dalam konteks sosial yang lebih luas. Sebagai seorang ulama yang hidup di era modern, Gus Baha sering kali memberikan pandangan yang seimbang antara nilai-nilai tradisional dan kebutuhan akan adaptasi terhadap perubahan zaman.

Secara keseluruhan, Bahagia Beragama Bersama Gus Baha adalah buku yang sangat layak dibaca, terutama bagi mereka yang mencari kedamaian dan kebahagiaan dalam menjalani agama. Khairul Anam berhasil menyusun ajaran-ajaran Gus Baha dalam bentuk yang mudah dipahami tanpa kehilangan esensinya.

Meskipun ada beberapa kekurangan dalam hal repetisi dan kedalaman, buku ini tetap memberikan pandangan yang segar dan mencerahkan tentang bagaimana menjalani agama dengan hati yang lapang dan penuh kebahagiaan.

Gus Baha mengajarkan bahwa Islam adalah agama yang membebaskan, bukan yang membebani, dan buku ini mampu menangkap semangat itu dengan sangat baik.

Berebah, 2024

Data Buku:

Judul: Bahagia Beragama Bersama Gus Baha
Penulis: Khairul Anam
Penerbit: Elex Media Komputindo
Tahun Terbit: 12 Mei 2024
Isi: 160 halaman

Multi-Page

Tinggalkan Balasan