CEUMPALA KUNENG
Pi-uu, pi-uu, pi-uu
Kuterbangkan pilu duka rakyat Aceh
Di pelataran langit hutannya
Kutatap tajam wajah pohon
Yang ditebang
Dengan gergaji keserakahan

Pi-uu, pi-uu, pi-uu
Ke mana hati berpulang
Rumah pohon sudahlah tumbang
Bak pualam yang dibuang
Pi-uu, pi-uu, pi-uu
Niat hati bertengger saja
Namun tiada dahan tersisa
Sendu gulana hatinya satwa
Mengantar alam pada sisa hidupnya
Malang, Desember 2025.
TENGGELAM
Hutan Tamiang Hutan Tapanuli
Hutan Tapanuli Hutan Tamiang
Rupa rumah yang telah hilang
Di telan air terbelam
Dalam danau mawar
Aroma petrikor yang mewangi
Di sekeliling batang pepohonan
Nyanyian Ceumpala Kuneng yang merdu
Siamang yang makin malang
Terbenam di mata sungai
Laut menangis tragis
Hati hujan nyaris teriris
Namun dasi-dasi itu
Menumpuk tawa
Di atas gelondong kayu sawit
Malang, 16 Desember 2025.
KALBU SEROJA
Aceh adalah kalbu seroja
Yang dititipkan napas-napas alam
Dalam lumpur ketidakadilan
Biar t’lah terbelam
Namun semangatnya terpancang
Dalam alif yang suci
Penuh madah zikir hijau
Aceh adalah kalbu seroja
Yang tetap berdiri
Usai tertelan berkali-kali
Kalimat tunggalnya
Menuntun hingga puncak
Keyakinan
Berhias tasbih dan takbir
Dalam bibir
Yang nyaris berakhir
Malang, Desember 2025.
