SAJAK TENTANG HUJAN
Bila kau berharap kapan hujan mengguyur
kakekmu yang uzur akan bertanya pada bintang timur
Saat sebutir padi jatuh meluncur
dari telapak tangan dalam garis sebujur
Nak, tersenyumlah, tanahmu akan lekas gembur
Bila kau rindu hujan mengguyur telanjang tubuhmu
nenekmu yang renta akan menunjuk dindingmu
Saat barisan semut merah merambat melaju
dari tanah gerah yang telah membatu
Nak, giranglah, kali akan lekas manjakan kecipakmu
Pada isyarat terang bintang-gemintang
semut merah pun tak pernah gamang
sampai sebelum gunung-gunung menggersang
sampai sebelum hutan-hutan menjadi arang
sampai sebelum panas bumi memanggang
Nak, maafkanlah, hujan kali ini tak lagi mengguyur
Dan lihatlah, semua telah habis terkubur lumpur
MATA PENYAIR
Kau membuatku telanjang
Di atas bara memanggang
Ada yang tanggal dari ruang
Ada yang tetes di atas ranjang
PENYAIR
Ia telah pergi
Membawa selarik puisi
Lupa akan bunyi