AKHIR CERITA
Duka merayapi waktu
Pada rumah tua itu
Beredak perlahan
Di tanah yang didamba
Beberapa tahun lalu
Jendela dan pintu begitu rapi
Terbuka udara segar
Dan di meja mencucup aroma kopi
Seperti biasa, setiap pagi
Tapi kini,
Senja begitu cepat berpamitan
Mendahului pagi
Beranjak dari ruang-ruang janji
Menepi di sudut sepi
Membakar diri dalam kesendirian
Bangkalan, 25 Agustus 2021.
IBADAH PAGI
/1/
Kulihat padi-padi sudah berdiri tegak
Desir angin membuatnya berzikir
Ke barat
Ke timur
Ke selatan
Ke utara
Sehingga ia tak lupa
Untuk tetap membuatnya membumi
/2/
Kulihat padi-padi merunduk
Dengan sujudnya paling khusyuk
Mengakar pada tanah
Dengan iman ketakwaannya
Tidak goyah dan hilang arah
Pada sang penciptanya
/3/
Kulihat padi-padi sedang disabit
Dengan penuh;
Pasrah
Ikhlas
Sebab ia pun sadar
Setelah renta dan menua
Ia harus kembali
Ke gabah tempat ia sebenarnya.
Pamekasan, 9 Februari 2021.
TAKABUR
Dalam dunia yang fana
Manusia menggelegarkan suara
Denga tanda tanya
Menembus cakrawala
Melenggakkan kepalanya
Tuhan meludahi mulutnya
Dengan sampah-sampah azabnya
Yang tak beraturan
Membenturkan ke mahakuasaan
Dan kepongahan manusia
Di atas langit masih ada langit
Adalah wujud kefanaan
Pada diri manusia
Yang mati akan kemanusiaannya
Bangkalan, 21 Maret 2021.
MANYAPA RINDU
Hujan membuyur ingatan
Basah kuyup
Dengan kecup di bibirmu
Di saat itu
Langit-langit menghijau
Menuansakan rimba di matamu
Tumbuh dalam ufuk fajar
Yang menyapamu
Siang telah jatuh