AWAL TAHUN
mari sini, kita sembuhkan kesunyian sisa tahun kemarin
setelahnya, kita padamkan kembang api di seluruh kota-kota
tempat kita tinggal & sepakat jadi sepasang kekasih.
meminjam yogya untuk kita susun puisi sebagai
rumah abadi – seterusnya nanti, buku-buku jadi
bacaan yang kita asuh tiap hari, tiap kali jumpa
di alun-alun kidul, surup menjelang petang
menjelang hari-hari panjang
menjulangkan nama-nama
senyummu-senyumku.
tak akan kita hidangkan rukam
di segala cuacanya.
tak akan kita pelajari duka yerusalem
untuk menanam duka kita sendiri.
kita biarkan puisi mandiri.
memungut masa depan
telanjangi kata-kata
di palang kening kita.
adapun obat-obatan akan kita ramu
di bawah bulan malioboro
juga di bawah merapi yang kita ukir
pada syair-syair sebelum kenangan
kembali menikam jantung kita.
2024
PURWOKERTO-YOGYA
kualamatkan serayu padamu
untuk kabarkan rendezvous
lewat argo senja.
sebentar datang
di stasiun lempuyangan.
lubang-lubang masa
saling gumam, jadilah amerta
seperti laju kereta
yang tak putus asa
gerbong sembilan kini
cambuk merajam tulangku
umbar penantian
bawa sejuta pengap kemarau
debu-debu purwokerto.
acuhkan musim dingin
lekat di peron tunggu.
rel-rel kereta api bisu
; nuju yogyakarta
pulangkan kangen
pada sangkopas, pada basabasi
pada rasi bintang-bintang
nyala sepanjang
langit matamu.
2023.
TANJUNG KESIRAT
kita lewati lagi sore
dengan aneka ragam
warna di barat itu.
ke pundakmu
desir ombak menyeberang
dari laut lepas
membentur gebangkoro.
jauhi kita berdua