Selama dua hari, 1-2 Maret 2020 lalu, Pondok Pesantren Al-Falakiyah Pagentongan Kota Bogor, Jawa Barat, menjadi tuan rumah Pra-Musyawarah Nasional (Pra-Munas) Nahdlatul Ulama (NU) untuk wilayah Jawa, Bali, Lombok, dan Lampung. Penunjukan ini disebut-sebut sebagai penghormatan terhadap sang pendiri pondok, KH Tubagus Muhammad Falak Abbas dan pesantren yang didirikannya.
KH Tubagus Muhammad Falak Abbas, yang biasa disapa Abah Falak, dan pondok pesantrennya, Al-Falakiyah atau yang bisa disebut Pondok Pagentongan, dicatat memiliki peran yang sangat besar dalam menyemai dan menyebarkan paham ahlusunnah waljamaah di daerah Bogor, atau bahkan Jawa Barat dan sekitarnya. Hingga kini, kharisma dan wibawa Abah Falak dan salah satu pondok tertua di Jawa Barat ini tak luntur oleh waktu.
KH Tubagus Muhammad Falak Abbas
Wali Berusia 130 Tahun
Belum lama ini, di Pondok Pesantren Al-Falak yang terletak di Pagentongan, Kelurahan Loji, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, ini juga selenggarakan haul Abah Falak yang ke-48. Abah Falak wafat pada 19 Juli 1972 dalam usia yang lebih dari seabad: 130 tahun!
Bertubuh mungil, dengan tinggi hanya sekitar 150 sentimeter, Abah Falak adalah tokoh besar yang berpenampilan sangat bersahaja dan humanis. Wajahnya selalu berseri-seri, bibirnya selalu tersenyum, dan tutur katanya lembut nan santun. Di balik penampilannya yang sangat bersahaja itu, banyak ulama besar seperti Habib Umar Bin Muhammad bin Hud Al-Attas (Cipayung), Habib Soleh (Tanggul, Jawa Timur), dan Habib Ali Al Habsyi Kwitang (Jakarta) mengakui bahwa Abah Falak adalah orang yang sangat alim, luas dan dalam pengetahuan agamanya, dan tergolong sebagai waliyullah (wali).