KITA
kita,
adalah sepasang kupu-kupu yang berdansa
di atas bunga api. saling berjuang menepis panas;
menolak jadi abu. hingga api padam tersiram
keringat rindu.
kita,
mengikat Cinta dengan sejagat Kata.
Battangan, Desember 2020.
SURAT DARI SELAT
(teruntuk nabila)
aku kirim surat ini lewat jari-jari gelombang; arus
yang sering membuat kapal-kapal di mataku
kepayang mabuk dalam rindu nan panjang.
dinda, mengapa jalinan cinta kita harus memecahkan
karang-karang yang tenang di lubuk lautan?
sehingga ikan-ikan digeleparkan kesedihan
terdampar pada jerat nestapa paling maha.
selain itu, dinda. kita mesti menaklukkan taufan
yang telah lama menghardik tenteram yang kita punya
karena tak selamanya angin utara lembut belainya.
demi riak-riak di dada, dan senyummu
yang kerap membelah ombak di buritan.
di akhir tahun ini, aku terbangkan seekor merpati
dan seikat surat janji di kakinya
biar terbayar segala debar, di dadamu.
dan biarkan petir menyambar, asal jangan
sampai hujan turun dari matamu, karena
aku tak ingin rekah senyummu digerhanakan kesedihan
dan padamulah selaksa rindu kupulangkan.
Poterran, Desember 2020.
MIMBAR RINDU MARLENA
seringkali aku merasa layu
ketika berada di mimbar rindu
dan ketika memproklamasikan segala pilu
sampai terdengar ke pelosok waktu.
ah, tiba-tiba kesiur angin sunyi
menjadi belati paling mumpuni
menyayat-nyayat tubuh nurani.
;mimbar rindu tempat segala rasa
menggebu kalbu.
Gapura, 22 Maret 2020.
PATAH HATI
apalagi yang kau harap
dari alir air sungaiku,
tapa batu batu kukabulkan
gersang tanah kubasahkan
sampai mereka lupa,
kesedihan diciptakan untuk siapa.
hanya sipit matamu kubaptis