Tak terasa separo dekade sudah “Jihad Pagi” atau Ngaji Ahad Pagi berjalan. “Jihad Pagi” merupakan kegiatan kajian Islam yang dilaksanakan tiap hari Ahad pagi, mulai pukul 06.00 sampai 07.00. Materi kajiannya meliputi tafsir al-Quran, fiqh, Hadits, hingga tasawuf —yang merupakan menu untuk santapan ruhani.
Gedung Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) menjadi saksi langkah kaki para nadliyin selama ini. Mereka datang dari berbagai penjuru bumi berjuluk Jejama Secancanan untuk tolabul ilmi atau berburu ilmu. Kitab kuning menjadi sumber kajiannya dengan model bandongan. “Jihad Pagi” ini telah menorehkan hidmah kebijaksanaan ala pesantren yang terus lestari di hati sanubari.
Inilah potret “Jihad Pagi”, la akla wa la syarba (tanpa snack dan minum), dan menjadi laku tirakatnya. Santun dan mencerahkan adalah spiritnya. Dengan demikian, “Jihad Pagi” telah menjadi oase yang menyejukkan bagi warga Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung.
Setelah Lima Tahun
Menandai rasa syukur atas nikmat “Jihad Pagi” yang telah berusia lima tahun, PCNU Pringsewu menggelar “Jihad Pagi” dengan suasana yang berbeda dari biasanya pada Minggu, 23 Februari 2020. Mengambil tempat di halaman Menara Pandang Kompleks Bendungan Way Sekampung di Desa Bumiratu, Kecamatan Pagelaran Pringsewu, pagi itu dengan berkendaraan, orang-orang tua, remaja, hingga balita berduyun-duyun menyusuri jalan berkelok, juga naik turun, menuju ke lokasi yang berjarak 10 kilometer dari Kota Pringsewu.
Mentari yang baru saja terbangun seolah tersenyum cerah. Sinarnya menelisik lembut memanjat Menara Pandang yang menjulang kokoh, mengetuk dinding dan pintu Rumah Adat Lampung di sampingnya yang berwarna coklat walnut hingga membelai dedaunan taman di sisi jalan. Tempat ini terasa diguyur barokah saat ratusan mujahidin kala mendengarkan kalam Illahi yang kali ini sampai pada Tafsir Surat Al Buruj yang dibawakan oleh KH Sujadi.