MENGARSIR LANGIT
Kakek sedang duduk manis
Tersenyum menatap gerimis
Samar-samar tawa lucu cucu
Terdengar di sela tetesan air
Sementara di surga
Seorang anak kecil mewarnai langit
dan mengarsir hujan yang berjingkat-jingkat
di sekitar rumah seorang kakek
yang sedang duduk manis menatap gerimis
Wonokromo, 2021.
KANTUNG DOA
Saat membuka mata
Seorang gadis menemukan
sisa dengkurnya semalam
Di balik selimut, di atas kasur
Ia temukan pula dua butir mimpi
Menggelinding dari kepalanya
Mimpi tentang wajah kekasih
Yang tiap hari kian memudar
Dan cita-cita masa kecil,
terselip di bawah bantal
Ia bergegas memasukkan segala
yang bisa dikemas
Ke dalam kantung doa
bikinan ibunya
Wonokromo, 2021.
MASA LALU YANG BELUM SELESAI DICUCI
Kemudian ingatan itu terlelap
Berlari kepada mimpi yang tak lagi
Memanggil-manggil namanya
Menyublim ke mata angin binasa
Tak satupun dari kita ingin pergi ke sana
Barangkali kutemukan tawa
Saat dahulu kita pajang sebelum senja
Namun hanya matahari sebelum tumbang
Yang bisa kujala ke tepi
Cinta di antara kita memang hampa
Atau bahkan tak pernah ada
Tampaknya kita hanya saling pandai mengelabui
Ketika kau pura-pura bahagia
dan
aku seolah-olah mencintai
Seperti burung hinggap di dahan lapuk:
kita melipat rapi ceceran masa lalu yang
belum selesai dicuci
Wonokromo, 2021.