HUJAN BULAN NOVEMBER
Hujan menyejukkan
hati daundaun
bungabunga bangun
air membawa
doadoa mini
berkilauan
sepanjang jalan
Dlingo, November 2021.
MEMELIHARA MUSIM SEPI
Segelas teh tak terlalu manis
dibiarkan dingin
seperti
Hati yang tak siap patah hati memelihara musim sepi
Wonokromo, November 2021.
MASJID PUN MENANGIS
aku berdiri sekokoh karang
diam dan mengamati keheningan demi keheningan yang suka berbisik di telinga
juga kicau burung
pohon-pohon menganggapku seperti saudara
mereka selalu melambai dan menyapa,
saat manusia tidak
siang dan malam berbaik hati mengirimkan angin
untuk mengusir debu-debu yang mengisi kekosonganku
meski telah berusia senja, aku masih sering menangis
ketika suara azan bersahutan; entah dari mana
sedang mikrofon dan toa di kepalaku
masih mendengungkan sepi berkali-kali
lalu
aku menangis
tersedu-sedu
tetapi tetap tak ada yang meringankan hati dan
melangkahkan kaki
ke sini
Dlingo, Desember 2021.
SIAPA YANG MEMBUKAKAN PINTU
untuk kesekian kali
kuketuk tubuh ini
entah siapa
yang akan membukakan pintu
terkadang ia berbaju kuning dan gemar meminta ini itu: pakaian trendi, makanan lezat, dan tidur panjang yang nyenyak
lain waktu, seorang wanita bergaun merah
matanya menyala marah
entah apa salahku
ia selalu berusaha ingin
mendahului siapa saja
Terkadang seorang kakek berjenggot putih berambut panjang
langsung memintaku beribadah semalam suntuk
tanpa suguhan apa-apa
tanpa boleh menolak atau bertanya
kuketuk lagi diriku sekali lagi
entah siapa yang akan membukakan pintu
kali ini
Dlingo, Desember 2021.