Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Santri

240 views

Sebagai ideologi negara, Pancasila memiliki peran sangat penting dalam perjalanan Bangsa Indonesia, melalui berbagai peristiwa-peristiwa lampau yang bisa menjadi pelajaran bagi generasi masa kini. Sebagai ideologi negara, Pancasila juga telah turut membentuk pola pikir dan pola laku Bangsa Indonesia yang tetap menjaga dan menjunjung tinggi keragaman.

Pada kenyataannya, Pancasila dapat diterima sebagai ideologi negara karena lima sila atau dasar yang terkandung di dalamnya memang merupakan cerminan sifat dan perilaku orang Indonesia yang sesungguhnya.

Advertisements

Istilah Pancasila, yang berasal dari bahasa Sanskerta, untuk kali pertama dikenalkan oleh Soekarno pada sidang BPUPKI. Namun, sebenarnya jauh sebelum diperkenalkan oleh Soekarno, istilah tersebut ternyata sudah ada di dalam kitab Sutasoma karangan Empu Tantular.

Dalam mempersiapkan dasar negara, para pendiri bangsa sangat berhati-hati dalam perumusan nilai-nilai Pancasila, termasuk dalam pemilihan kata untuk setiap silanya, dikarenakan Pancasila ditujukan bukan hanya untuk satu golongan atau satu kelompok. Pancasila diciptakan untuk semua rakyat Indonesia dan itu berlaku sampai dengan sekarang. Inilah yang membuat Pancasila merupakan suatu ideologi yang berbeda dari ideologi-idelogi lainnya di dunia.

Saat ini, di era milenial, ada kecenderungan dari generasi muda memandang Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara sebatas formalitas belaka. Akibatnya, pola pikir dan pola laku generasi kekinian tidak didasarkan dan dipandu oleh nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Dalam konteks inilah, santri sebagai bagian dari anak bangsa memiliki tanggung jawab untuk terus turut menyemai nilai-nilaai Pancasila dalam kehidupan nyata. Sebab apa, tanpa gembar-gembor santri telah mengamalkan nilai-nilai Pancasila di dalam kehidupan pesantren. Berikut adalah gambarannya:

Pertama, di dalam pondok pesantren, para santru diajarkan tentang ketauhidan bahwa hanya ada satu Tuhan yang Maha Esa, yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hal ini juga disebutkan dalam surat Al-Ikhlas ayat pertama. Ini adalah pengalaman dari sila pertama, Ketuhanan yang Maha Esa.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan