PANCASILAKU
Gagah berani tanpa goyah
Sayap yang menaungi bumi pertiwi
Menaungi Indonesia tanpa tapi
Menjadi dasar negeri
Pancasilaku,
Sebagai pemersatu suku
Pemersatu rasa
Satu jiwa berjuta bangsa
Hiduplah dengan agam
Mempesona setiap insan
Wahai, pancasilaku
Riau, 31 Mei 2022.
WAJAH BUMI PERTIWI
Berkeliaran tikus-tikus berambut hitam
Menggigiti setiap pemasukan dari rakyatnya
Perut yang menjadi bunting menjadi buktinya
Keju yang terbuat dari arta haram
Cepat sampai ke indra penciuman mereka
Sungguh
Wajahmu menjadi sangat suram
Wahai, bumiku
Tempat aku menumpahkan darah dan peluh
Polesanku tak cukup untukmu
Kecuali, semua bersatu dengan segenap tali kasihnya
Mendukung dan mendandanimu
Menjadi bumi pertiwi nan elok dipandang
Riau, 11 Januari 2022.
RAYUAN ANGIN
Di sini
Hamparan patera padi yang mulai menguning
Burung gereja menari-nari di atasnya
Menyambut kudapan musiman yang mengenyangkan
Orang-orangan sawah tak mampu mengalihkan kegembiraan mereka
Syukur tak terjeda dengan kicauannya
Seakan semua padi itu miliknya
Rayuan angina menambah suasana bergirang hati
Menikmati suguhan ilahi
Riau, 2 Januari 2022.
HOLOGRAM ASA
Aku mengukir sejuta mimpi semalam
Sebelum fajar meminang
Dengan ditemani dinginnya bayu malam
Dan ratib si jangkrik yang memenuhi gendang telinga
Setelah mentoknya ikhtiar
Kutanya malam tentang masa depan
Dia hanya memberi salam perpisahan
Menyongsong mentari pencerah alam
Menyokong aktivitas para makhluk-Nya
Harapan doa sampai dengan angan
Riau, 30 Januari 2021.