Pesantren Mulai Tata Kemandirian Ekonomi

86 views

Pesantren-pesantren di Indonesia mulai mengembangkan kemandirian ekonomi masyarakat. Di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), misalnya, baru dibentuk Forum Silaturahmi Bisnis Pesantren. Sementara itu, di Provinsi Lampung, Pulau Sumatra, diluncurkan Forum atau Holding Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren).

Di Lombok, pembentukan Forum Silaturahmi Bisnis Pesantren ini diniatkan untuk menjadi wadah pemberdayaan ekonomi umat. Pembentukan forum ini diinisiasi oleh empat pondok pesantren (ponpes), yaitu Ponpes Al-Kautsar Al-Gontory, Ponpes Darunnahdlatain Pancor, Ponpes Nurul Haramain, dan Ponpes Nurul Bayan.

Advertisements

Pembentukan Forum Silaturahmi Bisnis Pesantren yang difasilitasi Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB ini diresmikan Rabu, 26 Februari 2020 di di Pondok Pesantren Al-Kautsar Al-Gontory, Kabupaten Lombok Timur.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB Achris Sarwani yang turut hadir dalam peresmian Forum Silaturahmi Bisnis Pesantren, menegaskan, bahwa pembentukan forum merupakan bagian dari pemberdayaan ekonomi syariah melalui pesantren. “Peresmian yang digelar hari ini merupakan bagian dari pemberdayaan ekonomi syariah melalui pesantren,” kata Achris.

Menurutnya, Forum Silaturahmi Bisnis Pesantren merupakan suatu wadah awal untuk mendorong integrasi bisnis antarpesantren di wilayah Lombok dan sekitarnya. “Dengan adanya forum tersebut diharapkan dapat membentuk pasar bersama melalui pemanfaatan potensi antarpesantren, terutama dalam rangka memenuhi kebutuhan sendiri dan peningkatan perdagangan antarpesantren,” jelasnya.

Lebih jauh ia menjelaskan, bila pesantren bisa menjadi pusat pemberdayaan ekonomi, maka pesantren akan dapat menjadi agregator bagi kegiatan ekonomi masyarakat sekitar pesantren. “Pesantren yang ekonominya berdaya serta mampu memberdayakan masyarakat sangat sesuai dengan tuntunan agama, agar kita bisa menjadi manusia yang paling bermanfaat,” pungkasnya.

Hebitren Lampung

Sementara itu, di Provinsi Lampung, Ahad lalu diluncurkan Forum Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren). Pembentukan forum ini diinisiasi Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung bekerja sama dengan Bank Indonesia. Pembentukan forum ini untuk menggulirkan program kemandirian pesantren. Nantinya, setelah pembentukan Hebitren ini, pesantren-pesantren NU di Provinsi Lampung akan diberikan bantuan untuk pendirian koperasi yang diberi nama Koperasi Persyarikatan Bisnis Pesantren (KPBP).

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Program Sosial BI, Meli, menuturkan, program KPBP yang diinisiasi oleh PWNU Lampung dan BI ini bisa membangkitkan ekonomi pesantren. Bantuan itu, lanjutnya, merupakan program koperasi sekunder yang ada di BI. “Perkembangan ekonomi syariah yang sangat pesat di era industri 4.0 harus di respons positif oleh pondok pesantren. Pembinaan yang sudah dilakukan BI sejak 2017 terhadap 6 pondok pesantren di Provinsi Lampung akan terus ditingkatkan dan dikembangkan melalui program holding bisnis pesantren dalam bentuk forum Hebitren dan pendirian koperasi sekunder berbasis pesantren,” kata Meli seperti dikutip NU Online.

Di tempat yang sama Ketua PWNU Lampung Mohamad Mukri berharap kerjasama tesebut dapat memberikan kebermanfaatan yang nyata untuk pesantren dan masyarakat. Dia mengapresiasi langkah BI yang mau ikut terlibat mendorong pesantren agar mandiri serta peduli dengan implementasi ekonomi syariah. “Saya mendukung, dan insyallah kita wujudkan kemaslahatan untuk semua,” tuturnya.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan