Kejadian tak mengenakkan dialami dua orang santri di Kabupaten Bantul, Jawa Tengah. Dua orang santri warga Dusun Samen, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Bantul, ini baru saja pulang dari salah pondok pesantren di Bali. Sayangnya, warga setempat menolak mereka untuk langsung pulang ke rumah masing-masing. Alasannya, warga takut tertular virus Corona atau Covid-19
Dua orang santri yang “apes” tersebut bernama Dimas dan Andriyas. Karena ada penolakan dari warga, mereka akhirnya ditampung di rumah karantina di Gedung Saemaul yang sudah disediakan oleh Pemerintah Desa Sumbermulyo. Dengan tambahan dua orang santri tersebut, saat ini penghuni rumah karantina sementara tersebut menjadi empat orang.
Salah seorang warga Samen, Rino Caroko, seperti dikutip okezone, Jumat (17/2/2020), membenarkan adanya penolakan dari warga atas kepulangan dua orang santri asal pondok di Bali tersebut. Selama ini, menurut dia, kedua santri tersebut memang menuntut ilmu agama di salah satu pesantren di Bali. Karena pesantren diliburkan dan tidak ada kegiatan selama masa pandemi Corona, keduanya memilih pulang.
Rino juga membenarkan bahwa kedua orang santri tersebut memang warga Samen dan tinggal bersama seorang ibu. Mereka tergolong keluarga kurang mampu. “Sebenarnya tidak semua menolak, ada juga yang menerima. Nah yang menolak ini khawatir ada penularan Covid,” kata Rino.
Di pandemi Corona ini, penolakan warga dinilainya memang cukup beralasan karena mereka hawatir adanya penularan virus Corona. Sementara itu, Kepala Desa Sumbermulyo, Ani Widayani, juga membenarkan adanya kejadian tersebut. Ia mengatakan saat ini kedua santri tersebut sudah ditampung di rumah karantina sementara di Gedung Saemaul, Kaligondang, desa setempat.
“Warga Samen tidak ingin ada kata-kata penolakan. Walaupun mereka memang sementara tidak diperbolehkan tinggal di rumah untuk sementara, diisolasi,” kata Ani.