ROMANTISME HUJAN
i/
kukirim dingin rindu padamu
lewat hujan yang sama derasnya.
sebelum matahari mengirim hangat
pada gigir gigil.
meski derai hanya serupa tabir
yang hampir merabunkan anganku_padamu
ii/
hujan hanya tinggal gema
genting menjerit
pohon seperti ingin lari
namun puisi ini tetap kutulis
meski dengan darah rindu
yang mengucur dari nganga waktu
ii/
sampai akhirnya puisi ini
selesai kutulis
hujan masih sama derasnya
:aku kangen kamu, Marlina
Cabeyan, 2021.
SETELAH HUJAN REDA
i/
setelah hujan reda
apa yang harapkan?
tanah sudah basah kuyup
daun-daun menggelepar
kenangan-kenangan patah
ii/
setelah hujan reda
apa yang ingin kautulis?
kata-kata telah tuntas
diucap badai
sayap burung patah
ketika membawa kalimatmu
ke jantung musim
iii/
setelah hujan reda
apa yang didamba kau?
tembakau pucat
bahagia sukar untuk didapat.
Cabeyan, 2021.
AKU DAN RINDU
i/
aku ingin luruh diucap rindu
sekian lama pilu kupagut
segalanya meruncing kepada sunyi
selain sisa gerimis mataku
mendung berarak menjatuhkan
mawar terbakar
hingga nganga luka
tertawa
sepuas luka-luka dada
ii/
aku ingin merdu ditiup rindu
ruang-ruang hanyalah altar debar
menolak segala alun
yang berasal dari alun-alun
jiwaku.
Cabeyan, 2021.
ilustrasi: “Rainy Day” by Anthony Mwangi.