SELAMAT ULANG TAHUN DUNIASANTRI
Tidak terasa contrengan almanak berwarna merah
Permohonan doa selalu kuberpasrah
Mengiringi langkah awal lahir tiba
Kini duniasantri berkepala tiga
Sejauh mata memandang menelusuri lautan
Di situlah juga engkau bersemayam
Memberikan oase bagi literasi yang kekeringan
Bangkit kembali dengan segudang keberkahan
Merajuk pena berhamburan
Menjadi catatan abadi sepanjang zaman
Mengalir hingga jadi nenek moyang
SELAMAT DATANG AGUSTUS
Sudah tujuh puluh tujuh cerita digelar
Dalam panggung Nusantara pertunjukan
Berganti musim sudah dilalui
Hingga kemarau hampir mati
Padi ilalang mulai redup
Petani mengadu hingga suntuk
Namun negeri ini belum abadi
Menebar cinta kesejahteraan murni
Hanya berbaiat cerita fiksi
Belum selesai sudah berhenti
Kini nyanyian puisi ingin kudendangkan
Lewat bait berupa syiiran
Bernapas perjuangan berbaju perayaan
Agar aku abadi sepanjang zaman
Mengikuti jejak pahlawan
SAJAK BENDERAKU
Sudah hampir seabad berkelana
Menapaki pemimpin tak kunjung sirna
Nama Garuda selalu berada
Terpampang abadi melukis dada
Mungkinkah bendera telah purna
Setelah sekian lama mengibari semesta
Ataukah tetap Bestari bersama raga
Meski makna hampir sirna
Hanya bermodal identitas merdeka
Rakyat susah kepala berjaya
Tidak itu hanya sebatas guyonan
Tinta tidak ada di lapangan
Sebab alur jalan sesuai keinginan
Hanya jalan banyak berlubang
Tanah air Beta, 2022.
ilustrasi: pinterest, rhendy hostta.