BARA API MERDEKA
deru api membakar angkasa,
terlipat catatan sejarah berdarah-darah
sayap-sayap terpatah,
di runcing mentari meraut kidung luka
gegap gelombang irama lagu,
nyanyikan orkestra derai merdeka
di atap pelangi berhias purnama
di tepian senja menabuh gempita
merdeka menjejak air mata,
meraup kemarau membekap dada
derit pintu gerbang nusantara
mengantar serpihan perih sebercak pedih
diperam tangis virus-virus berdarah
dalam kejab masa,
air mata memecah tujuh lapis langit
mengetuk pintu-pintu doa
di dermaga serupa pinta
Tuhan,
dekap takdir-Mu
memuja irama seruling surga!
Madura, 19-07-2021.
SAJAK MERDEKA
benarkah
kita sudah merdeka
membawa kepak sayap euforia
di lembar tanah berdarah
melarung sepah setarikan napas
lesap dibekap batu, diam
pekik merdeka?
ketika lapar memeras air mata
dibalur lagu kemarau
disekap luruh daun kamboja
gebyar bendera pusaka?
di langit jingga tercabik dusta
di perut para pejabat
tarian keriput bermental bejat
merdeka meluka bangsa,
mendaku petala jejak neraka
Madura, 3 Agustus 2021.
SEIKAT BUNGA BERDARAH
sepekat tanya,
di runcing mentari meraut bambu
gegap gelombang cinta
pada riak deras pahlawan
beku bertanam sajak,
seikat kembang memerah api
tentang darah seharum kasturi
menabuh genderang perang merdeka
darahmu, Pahlawan!
berkalung serpihan biru purnama!
Madura, 16 Agustus 2021.
PADAMU TANAH PERTIWI
segenggam tanah menyala,
: serumpun takbir
di relung tangis Ibu Pertiwi
padamu, api berkobar,
: mendayung gelora cinta
di semak gugusan gerimis
diamlah,
dalam gurat peluk merindu!
Madura, 16 Agustus 2021.