Ustadz: “Krom! Kenapa kamu terlambat?!”
Akrom: “Maaf, Ustadz, tadi bapak sama mamakku berkelahi, Tadz.”
Advertisements
Ustadz: “Jadi kamu tunggu mereka selesai berkelahi, Krom?”
Akrom: “Tidak, Tadz.”
Ustadz: “Lha terus kenapa kamu terlambat?”
Akrom: “Saya menunggu sandal saya, Tadz.”
Ustadz: “Lho, kenapa dengan sendalmu Krom, memang sendalmu lagi pergi begitu?”
Akrom: “Tidak, Tadz.”
Ustadz: “Lha terus kenapa, Kroom?”
Akrom: “Soalnya sandal saya satunya dipegang bapak, satu lagi dipegang mamakku, Tadz.”
Ustadz: “He-he-he, ada-ada saja kamu Krom… Krom. Ya sudah, cepat masuk kelas!”
Akrom: “Ya, Tadz. Matur suwun.”